Kamis 27 Jan 2022 05:05 WIB

Survei: Warga Kelas Menengah Inggris Cenderung Berprasangka Buruk pada Islam

Kurangnya kritik di Inggris yang menaruh perhatian pada Islamofobia.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Pengelola Masjid Al Momineen di Blackburn, Inggris akan membangun pagar setelah masjid kerap jadi sasaran perusakan dan pencurian. Survei: Warga Kelas Menengah Inggris Cenderung Berprasangka Buruk pada Islam
Foto:

Survei tersebut juga menemukan 18,1 persen masyarakat mendukung pelarangan semua migrasi Muslim ke Inggris, angka ini empat-enam persen lebih tinggi dari pandangan yang sama untuk kelompok etnis dan agama lain. Sementara itu, laporan tersebut menunjukkan kurangnya kecaman publik untuk Islamofobia.

Hal ini mengutip contoh anggota parlemen Konservatif Nadine Dorries yang mendukung pernyataan di Twitter yang dibuat oleh aktivis anti-Islam Stephen Yaxley-Lennon (juga dikenal sebagai Tommy Robinson) yang menjadi salah satu alasan mengapa prasangka begitu meluas.

Jones mengatakan ada kurangnya kritik yang menaruh perhatian pada Islamofobia dan itu tampaknya sesuai dengan cara Islamofobia ditangani dalam kehidupan publik. "Survei menunjukkan dengan cukup jelas itu adalah prasangka yang sangat luas. Tetapi Islamofobia tidak diberikan keseriusan yang sama seperti bentuk prasangka lainnya," kata Jones.

Jones mengatakan bentuk prasangka khusus ini tidak mendapatkan pengakuan yang semestinya. Karena itu, para peneliti merekomendasikan agar pemerintah dan tokoh masyarakat lainnya harus secara terbuka mengakui kurangnya kritik terhadap Islamofobia, dan bagaimana hal itu menonjol dibandingkan dengan bentuk-bentuk rasialisme dan prasangka lainnya.

Laporan tersebut juga menyarankan agar organisasi masyarakat sipil dan badan kesetaraan harus mengakui bagaimana misedukasi sistemik tentang Islam itu umum terjadi di masyarakat Inggris dan merupakan elemen kunci dari Islamofobia. "Tidak ada yang menyerukan undang-undang yang mengatur kritik terhadap agama, tetapi kita harus mengakui publik Inggris telah secara sistematis tersesat (salah terdidik) tentang tradisi Islam dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaikinya," tambah Jones.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement