REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Omzet penerima bantuan ekonomi umat Kementerian Agama (Kemenag) mengalami kenaikan. Hal ini ditegaskan Kasubdit Edukasi, Inovasi, dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf Kemenag, Wida Sukmawati di Jakarta, Jumat (31/12).
Wida menjelaskan, indikator penilaian keberhasilan program inisiasi Ditzawa Kemenag ini melalui survei yang dilakukan selama Desember 2021. Penilaian meliputi modal awal, penerimaan harian, hingga cara pengelolaan keuangan.
“Alhamdulillah, saya merasa bangga dan bersyukur bantuan yang diberikan Kemenag memberikan dampak positif bagi penerima manfaat sehingga seluruh usaha mengalami kenaikan omzet,” kata Wida saat dihubungi tim pemberitaan Bimas Islam.
Wida menerangkan, program bantuan ekonomi umat ini tersebar di 11 Kantor Urusan Agama (KUA) yang dijadikan role model. Masing-masing ada 10 penerima bantuan di tiap KUA yang dipilih.
Nantinya, kata Wida, para penerima bantuan ekonomi umat Kemenag ini diharapkan menjadi pionir bagi munculnya pebisnis muslim baru. "Kita berharap mereka yang tadinya mustahik menjadi muzaki," katanya.
Ia menambahkan, bantuan ekonomi umat Kemenag ini tepat pada waktunya. Pasalnya, beberapa pengusaha di kelas menengah ke bawah terkena dampak dari munculnya pandemi Covid-19. "Semua penerima manfaat sangat bersyukur bantuan yang diberikan Kemenag telah menolong usahanya dari kebangkrutan dan kembali beroperasi,” ujarnya.
Ketika sedang melakukan survei, imbuhnya, ada salah satu penerima bantuan yang hampir menutup usaha warisan dari orang tuanya akibat Pandemi Covid-19. “Alhamdulillah, berkat program bantuan ekonomi umat, usaha camilan khas Kuningan tidak jadi gulung tikar,” katanya.
Wida menegaskan, program ini bisa berjalan karena semua pihak aktif, seperti Kemenag Kabupaten, Kantor Urusan Agama (KUA), dan tiga Lembaga Amil Zakat (LAZ) yaitu Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), Rumah Zakat (RZ), dan LAZ Al-Azhar.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah melakukan koordinasi dan menjalankan komunikasi dengan baik. Tanpa peran Kanwil, Kankemenag, KUA, dan lembaga zakat program tidak akan berjalan dengan lancar,” kata Wida.