REPUBLIKA.CO.ID, COLUMBUS -- Kantor nasional Dewan Hubungan Amerika-Islam (Council on American-Islamic Relations/CAIR) mengumumkan melalui akun Twitternya pada Selasa (21/12), bahwa sosok kedua yang menjadi mata-mata untuk kelompok anti-Muslim telah diidentifikasi. Hal itu diumumkan sepekan setelah direktur eksekutif CAIR cabang Ohio dipecat karena ditemukan berkomplot dan berhubungan rahasia dengan kelompok anti-Muslim.
Orang kedua yang tidak disebutkan namanya itu dikatakan CAIR berperan dalam mematai-matai organisasi dan Muslim Amerika dan ia muncul ke hadapan secara sukarela. Individu tersebut dikatakan tidak bekerja untuk organisasi nirlaba, namun dia adalah sukarelawan aktif di sebuah masjid besar dan pernah diundang ke berbagai pertemuan dan acara nasional.
Akan tetapi, CAIR tidak menyebutkan di mana lokasi orang itu berada secara geografis. CAIR hanya mengatakan sosok mata-mata tersebut tidak berada di manapun di Ohio.
Berita ini muncul setelah Romin Iqbal, mantan direktur eksekutif CAIR cabang Ohio, terungkap karena telah menjadi mata-mata untuk Proyek Investigasi Terorisme (IPT), sebuah kelompok kebencian anti-Muslim, setidaknya sejak 2008.
Iqbal (45 tahun) pernah bekerja di kantor CAIR di Hilliard, Ohio pada kelompok advokasi dan layanan sosial Muslim. Ia juga pernah mengawasi operasi kelompok tersebut di Columbus dan Cincinnati.