Kamis 26 Sep 2024 08:43 WIB

Diduga Halangi Bantuan ke Gaza, Kelompok Muslim AS Minta Blinken Mundur

ProPublica mengutip memo USAID yang memerinci campur tangan Israel terhadap bantuan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Foto: Evelyn Hockstein via AP
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) meminta Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken untuk mundur, Selasa (24/9/2024). Hal ini menyusul adanya laporan dia telah menyesatkan Kongres terkait blokade Israel terhadap bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Situs web investigasi ProPublica pada Selasa melaporkan bahwa Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan Biro Populasi, Pengungsi, dan Migrasi Departemen Luar Negeri AS menyimpulkan Israel dengan sengaja menghalangi pengiriman bantuan ke Gaza.

Baca Juga

Laporan tersebut menyebutkan Blinken membantah kesimpulan itu pada Mei dengan mengatakan kepada Kongres bahwa pemerintah AS tidak menilai pemerintah Israel melarang atau membatasi transportasi atau pengiriman bantuan kemanusiaan AS.

ProPublica mengutip memo USAID yang memerinci campur tangan Israel terhadap upaya bantuan, termasuk serangan terhadap pekerja bantuan dan pemblokiran pasokan di pelabuhan Israel.

CAIR, organisasi yang memperjuangkan hak-hak sipil Muslim di AS, menuding pemerintahan Presiden Joe Biden terlibat dalam genosida Israel di Gaza.

Hukum AS menetapkan bantuan militer dapat dihentikan jika suatu negara ditemukan menghalangi bantuan kemanusiaan. Departemen Luar Negeri AS dan Blinken belum bereaksi terhadap laporan tersebut.

Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak kelompok perlawanan Palestina Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023.

Serangan-serangan itu telah membunuh lebih dari 41.500 warga Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 96.100 orang, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Israel kini menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas kejahatan yang mereka lakukan di Gaza.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement