Rabu 16 Oct 2024 18:23 WIB

Ibu Pria Berkewarganegaraan AS Dibom Israel Berulang Kali Hingga Syahid, Gedung Putih Cuek

CAIR telah menghubungi Gedung Putih tapi belum mendapatkan tanggapan.

Jabaliya usai dibom Israel (Ilustrasi)
Foto: AP Photo/Abed Khaled
Jabaliya usai dibom Israel (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang pria Palestina-Amerika dari Negara Bagian Virginia, yang identitasnya tidak diungkapkan, memberi tahu kelompok pembela hak-hak sipil Muslim di Amerika Serikat ini bahwa rumah keluarganya dibom pada Senin (14/10) dalam serangan Israel di Gaza.

Menurut pernyataan Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), rumah di kamp tersebut dilaporkan dihuni oleh 15 orang pada saat itu, termasuk tujuh anak-anak. Di antara mereka terdapat ibu kandung dari pria tersebut, yang merupakan penduduk tetap AS.

Baca Juga

Pada Selasa (14/10), CAIR mendesak pemerintahan Joe Biden untuk meminta Israel menghentikan serangan di kamp pengungsi Jabalia setelah keluarga dari pria berpaspor AS tersebut yang tewas dalam serangan udara berulang di jalur Gaza.

Setelah serangan awal, sang ibu dan beberapa anggota keluarga terluka dan masih hidup, tetapi terjebak di bawah reruntuhan. Keluarga tersebut dilaporkan menghubungi otoritas Israel dengan memberikan lokasi dan koordinat GPS rumah tersebut untuk memfasilitasi akses ambulans, kata CAIR.

Namun, meskipun informasi tersebut telah diberikan, militer Israel diduga mengebom rumah itu untuk kedua kalinya.

Ambulan yang tiba untuk membantu para korban selamat juga dilaporkan menjadi sasaran serangan. Akibatnya, seorang dokter yang merespons panggilan darurat dan beberapa anak tewas. Hanya seorang bocah laki-laki berusia 7 tahun yang selamat dari serangan itu, kata CAIR.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement