Kamis 11 Nov 2021 22:24 WIB

Saudi Percepat Pembangunan Mega Proyek Selama Pandemi

Jamaah Inggris dan Eropa mulai mengunjungi Makkah.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Saudi Percepat Pembangunan Mega Proyek Selama Pandemi. Makkah Royal Clock Tower
Foto: Reuters
Saudi Percepat Pembangunan Mega Proyek Selama Pandemi. Makkah Royal Clock Tower

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Direktur Pelaksana Grup Hotel Wakaf Raja Abdulaziz Makkah Salem Al-Shahrani mengatakan pemerintah Arab Saudi memanfaatkan waktu pandemi dengan jumlah jamaah yang lebih rendah untuk mempercepat pembangunan mega proyek.

“Kerajaan telah bekerja keras selama dua tahun terakhir pada mega proyek yang terkait dengan Makkah dan Madinah seperti perluasan ketiga Masjidil Haram dan pembangunan jalan baru,” kata Al-Shahrani.

Baca Juga

Al-Shahrani merupakan direktur pelaksana terbaru dari Istana Raffles, Menara Jam, Swissotel Makkah, dan Swissotel Al-Maqam Makkah. Semua tempat itu terletak di kompleks Abraj Al-Bait yang menghadap ke Masjidil Haram. Hotel di sana menawarkan pemandangan Kabah dan pusat kota yang spektakuler.

Al-Shahrani menjelaskan pemerintah Saudi berusaha membuat Makkah sebagai kota ikonik dalam hal infrastruktur. “Proyek untuk membangun jalan utama baru ke Masjidil Haram telah dipercepat dan itu akan memfasilitasi pengalaman kedatangan yang indah bagi jamaah,” ujar dia.

 

Dia menyebut jamaah umroh atau haji asing belum memiliki kesempatan untuk merasakan fasilitas lain yang telah selesai sebelum pandemi dan berharap dapat merasakannya saat mereka kembali berkunjung. Ini termasuk Terminal 1 baru Bandara Internasional King Abdulaziz yang dibuka pada September 2019 dan stasiun Kereta Cepat Haramain yang dibuka pada Desember 2019.

Meskipun sebagian besar tamu yang saat ini menginap di hotel adalah jamaah domestik, jamaah Inggris dan Eropa mulai mengunjungi Makkah. “Jamaah Inggris sudah mulai berdatangan dan menginap di hotel kami. Mereka adalah kelompok kecil tetapi kami bertujuan untuk meningkatkan kapasitas. Kami juga berharap dapat segera menampung jamaah dari Indonesia, Mesir, Turki, dan negara lainnya,” ucap dia.

Kerajaan mengizinkan masuknya jamaah umroh asing yang sudah divaksin pada bulan Agustus dan dua masjid suci mulai beroperasi dengan kapasitas penuh pada Oktober. “Kami bertujuan untuk menampung jumlah jamaah yang serupa dengan level 2019 atau kurang dari itu sebesar 10 hingga 15 persen. Jumlah 2019 adalah tolok ukur bagi kami,” tambahnya.

Dilansir Arab News, Kamis (11/11), Makkah Clock Royal Tower, sebuah hotel Fairmont dan titik fokus kompleks Abraj Al-Bait menerima penghargaan dari Dewan Haji Inggris pekan lalu yang mengakui inisiatif pemasarannya selama penguncian Covid-19 Kerajaan.

Penghargaan tersebut diberikan kepada Al-Shahrani pada acara Umroh+ Connect yang diselenggarakan oleh CBHUK di London. Acara tersebut bertujuan mengeksplorasi cara bisnis perjalanan umroh meningkatkan pengalaman yang ditawarkan kepada jamaah.

Menara Jam Makkah menampilkan pesan yang mendorong orang untuk tinggal di rumah dan mematuhi langkah-langkah pemerintah untuk mengekang penyebaran virus korona selama penguncian. “Pada saat Makkah dan seluruh dunia dikunci, Fairmont Makkah menyampaikan pesan kesehatan masyarakat dan memberi harapan kepada umat Islam di dunia melalui penggunaan Menara Jam Makkah yang ikonik,” kata Kepala Pemasaran Shamim Ali.

https://www.arabnews.com/node/1965436/saudi-arabia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement