Sabtu 06 Nov 2021 05:59 WIB

Kian Dalami Islam, Mualaf Thenny Makin Yakin Kebenarannya

Mualaf Thenny terpikat dengan konsep Tuhan berbeda dengan segala yang baru

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Mualaf Thenny terpikat dengan konsep Tuhan berbeda dengan segala yang baru. Mualaf Thenny (kiri) bersama suami.
Foto:

Begitu menjadi murid SMA, Thenny mulai tertarik untuk mengenal dasar agama tauhid. Apalagi, banyak kawannya yang Muslim menyarankannya untuk membaca terjemahan Alquran atau kisah-kisah Nabi Muhammad SAW. 

Ia pun membaca buku-buku yang disarankan oleh mereka. Tidak hanya itu, Thenny juga berdiskusi dengan teman-temannya yang beragama Islam. Pada akhirnya, ia mengerti bahwa Islam tidak hanya mengatur tentang ritual-ritual, tetapi juga hidup secara keseluruhan.

Ketertarikannya dengan Islam semakin meningkat ketika SMA, apalagi semakin banyak teman-teman yang Muslim. Saat itu, dia ingin mencari tahu lebih dalam dengan masuk masjid. Sempat seorang siswa melarangnya untuk itu hanya karena dirinya non-Muslim. Padahal, perempuan ini hanya ingin mengenal bagai mana ibadah orang Islam. 

Mulanya, Thenny masih tetap beribadah dengan keyakinan yang diimani ayahnya. Namun, dirinya tak merasa nyaman. Sebab, sosok yang diyakini bapaknya itu sebagai Tuhan tidak ubahnya manusia.

Ia pernah membaca dari sebuah buku keislaman, Tuhan haruslah memiliki sifat yang berbeda dari makhluk-Nya. “Menurut saya, Tuhan tidak berwujud sama seperti makhluk, apalagi sama seperti ciptaan makhluk-Nya,” katanya. 

Baca juga: 4 Jalan Menuju Allah SWT Menurut Imam Syadzili

Ia merasa, konsep ketuhanan dalam Islam lebih masuk akal. Khususnya konsep tentang mukhalafatu lil hawaditsi. Maknanya, Allah memiliki sifat yakni berbeda dengan ciptaan- Nya. Ia pun mulai tidak betah dengan agama yang dipeluknya. 

Karena itu, beberapa kali Thenny muda pamer kepada kawan-kawan tentang sedikit pengetahuannya mengenai Islam. Bahkan, pernah pada suatu hari dia menunjukkan kepada gurunya hafalan huruf Hijaiyah. Saat diminta membaca satu atau dua ayat Alquran, ia pun bisa membacanya.

Sang guru yang beragama Islam itu pun terkejut. Bukan hanya karena ada seorang murid yang bisa membaca sepotong ayat Alqur an. Sebab, murid itu pada faktanya ialah seorang non-Muslim di sekolah non-Islam pula. Akhirnya, Thenny mulai berupaya untuk pindah agama dengan menjadi Muslimah.    

Baca juga: Nasihat KH Mashum Sufyan Supaya Tiru Filosofi Beras

Saat itu, hati nuraninya seperti terpanggil untuk berislam dan meninggalkan agama lama. Buat apa saya tetap di agama lama itu jika saya sudah tidak yakin kebenarannya?

“Semakin saya pelajari, semakin lama semakin aneh. Berbeda dengan Islam. Semakin saya pelajari Islam, semakin saya yakin bahwa agama ini adalah yang benar,” ujar dia. 

Pada 2004, bertepatan dengan 27 Ramadhan, Thenny mengucapkan dua kalimat syahadat. Perempuan ini resmi menjadi Muslimah tatkala dirinya masih duduk di kelas satu SMA. Ia pun memilih nama baru, yakni Hasanah. 

Untuk kebutuhan administrasi agar mendapatkan sertifikat, Thenny kemudian bersyahadat ulang di Masjid Azzawiyyah, Pekojan, Jakarta Barat. Usai prosesi itu, ia rajin mengikuti pengajian remaja di dekat rumahnya.   

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement