Jumat 05 Nov 2021 18:09 WIB

Satgas Covid NU: Vaksinasi Anak Perlu Pendekatan Berbeda

BPOM telah menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac anak usia 6-11 tahun.

Rep: Imas Damayanti/Dian Fath/Antara/ Red: Ani Nursalikah
Satgas Covid NU: Vaksinasi Anak Perlu Pendekatan Berbeda
Foto:

Menurut Agus, ia siap menindaklanjuti keputusan BPOM tentang izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Covid-19 karena anak sebagai kelompok masyarakat menjadi yang paling rentan dan perlu dilindungi dari penularan. Vaksinasi kepada anak di bawah usia 12 tahun juga sebagai usaha memutus rantai penularan.

"Kami sudah mulai di level siswa SMA bekerja sama dengan Baznas pesantren, dan lembaga pendidikan lain. Seandainya (vaksin) sudah tersedia, kami akan masuk ke anak-anak," kata dia.

Di satu sisi, ia juga mendorong pemerintah memberikan tambahan stok vaksin karena masih banyak tempat yang belum mendapatkan vaksin, utamanya pelosok daerah. Apalagi Muhammadiyah juga fokus dalam pemerataan vaksin di daerah terluar dan terjauh.

"Kami mohon bantuan Kemenkes menyediakan vaksin di tempat yang kami ingin sasar. Kami juga bekerja sama dengan USAID untuk melakukan vaksinasi di daerah-daerah terjauh dan terpencil," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan memperkirakan kebutuhan vaksin Sinovac tambahan untuk kelompok sasaran vaksinasi Covid-19 usia 6-11 tahun berkisar 25 hingga 30 juta dosis. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksin yang tersedia saat ini masih diprioritaskan untuk kalangan dewasa dan lansia sebab lebih berisiko sakit berat.

photo
Sejumlah botol berisi vaksin COVID-19 dari Sinovac terdapat di atas sebuah meja saat pelaksanaan vaksinasi di Rumah Sakit Adam Malik, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (2/11/2021). Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Coronavac dari Sinovac dan vaksin dari Bio Farma untuk vaksinasi kepada anak usia 6 -11 tahun. - (ANTARA/Fransisco Carolio)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement