REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sheikh Ekrima Sabri, kepala Dewan Tinggi Islam di Pendudukan al-Quds (Yerusalem), menyerukan umat Islam Palestina untuk datang dan merayakan Maulid Nabi bersama di Masjid Al Aqsa.
“Umat Muslim harus memanfaatkan hari kelahiran Nabi untuk datang ke masjid, melakukan shalat, menghadiri pertemuan dan pelajaran agama, dan mendengarkan sholawat dan puji-pujian kenabian,” kata Sheikh Sabri dalam sebuah pernyataan yang dikutip di ABNA, Selasa (19/10).
Dia mengajak negara-negara Muslim dan Arab untuk mengintensifkan dan menyatukan upaya mereka untuk mempertahankan Masjid Aqsa dari bahaya yang mengancamnya dan melindungi tempat-tempat suci dan harta benda mati di Palestina dan al-Quds.
Dia juga menyerukan untuk menghadapi kampanye global melawan Islam dan menyebarkan ajaran dan prinsip-prinsip agungnya yang didasarkan pada moderasi, keadilan, martabat, belas kasihan, toleransi, dan rasa hormat terhadap orang-orang dari agama lain.
Sementara itu di Mosul, sebuah masjid bersejarah di Irak menggelar acara keagamaan pertama setelah beberapa tahun terakhir ditutup karena restorasi. Masjid yang dibangun pada abad ke-12 itu mengalami kerusakan parah setelah menjadi sasaran kelompok ekstrimis pada 2017 silam. Setelah serangan, masjid yang dikenall dengan menara miringnya itu dibangun kembali di bawah proyek restorasi dari badan kebudayaan PBB, UNESCO.