REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH—Sekretaris Jenderal Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Sheikh Muhammad Al-Issa menjawab pernyataan tentang isu kebencian Barat kepada Muslim. Dia mengatakan bahwa tidak sedikit warga Barat yang menyadari bahwa Islam adalah agama yang damai dan tidak pernah memaksakan apapun pada pemeluknya atau siapapun.
Dalam jawabannya, Syekh Al-Issa berkata, ada bagian yang berbeda di antara orang-orang Barat. Salah satu di antara segmen ini menilai Islam melalui penelitian dan studi mendalam, dan bagian ini menyadari bahwa Islam adalah agama damai dan bahwa Islam tidak pernah memaksakan agama pada siapa pun.
“Kelompok ini tidak menilai Islam dengan satu perspektif tetapi hanya melalui penelitian dan kajian mendalam,” ujarnya, menjelaskan bahwa konsep ini datang melalui survei dan studi mendalam, dan mereka mengetahui bahwa tidak ada aturan paksaan dalam agama telah diterapkan secara ketat oleh Islam moderat.
Tentang pentingnya menyebarkan citra sejati agama Islam di Barat, dan siapa yang bertanggung jawab untuk menyampaikannya, Dr. Al-Issa menekankan bahwa mengklarifikasi kebenaran agama Islam merupakan tanggung jawab para pemeluk Islam, dan mampu melahirkan respon yang efektif, dengan dampak yang nyata.
Dia menekankan bahwa MWL berfokus pada proyek peluncuran inisiatif dan program proaktif untuk mempromosikan integrasi positif di Barat dan negara-negara lain. Dokumen Makkah datang dalam konteks ini, kata dia.
“Dokumen tersebut, berasal dari konsep utama persaudaraan dan hidup berdampingan secara damai, dan Nabi Muhammad SAW menerapkan ini atas nama Islam dan Muslim, dengan pengikut dari semua kelompok agama dan etnis yang beragam pada waktu itu,” jelasnya menambahkan.
Patut dicatat bahwa Syekh Al-Issa memprakarsai sebuah proyek besar yang bertujuan untuk menghadirkan kembali Islam kepada orang lain dengan cara yang jelas, dengan nilai-nilai abadi yang didasarkan pada perdamaian, moderasi, dan koeksistensi.