Rabu 30 Jun 2021 01:49 WIB

Al-Azhar Prihatin dengan Peta Islam Austria

Al-Azhar suarakan keprihatinan soal Peta Islam Austria.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Umat Muslim melaksanakan sholat di masjid di Wina, Austria.
Foto:

Menteri Integrasi Susanne Raab telah meluncurkan Peta Nasional Islam online, yang mencantumkan nama dan lokasi lebih dari 620 masjid, asosiasi, dan pejabat serta kemungkinan koneksi mereka di luar negeri.

Aktivis hak asasi manusia menuduh peta tersebut mewakili kebijakan ala Nazi dalam memetakan Muslim dengan kebijakan daftar hitam.

Publikasi peta itu mengikuti Operasi Luxor tahun lalu, di mana polisi menggerebek rumah-rumah keluarga Muslim. Ini termasuk kamar tidur anak-anak, di bawah payung kontra-terorisme. Polisi dituduh membuat trauma anak-anak selama penggerebekan yang oleh organisasi CAGE disebut ideologis dan Islamofobia.

Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer menghadiri penggerebekan tersebut. Tidak ada penangkapan yang dilakukan dan tidak ada yang didakwa.

Menurut juru bicara kelompok hak anak yang berbasis di Austria, ACT-P, Nura Al-Izzedin, Publikasi peta telah menyebabkan serangan terhadap masjid dan asosiasi Muslim oleh neo-fasis.

 

"Peta Islam telah memberi lampu hijau kepada neo-Nazi untuk serangan Islamofobia," kata Al-Izzedin. Menurut dia itu harus dihapuskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement