REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wapres hadir atas undangan Majelis Hukama Muslimin (MHM) untuk menyampaikan keynote speech apda dialog tentang Aspek Kemanusiaan dalam Peradaban Islam dalam dialog publik di panggung utama Islamic Book Fair ke-20 di JCC-Senayan, Jakarta.
Hadir juga sebagai narasumber, Prof Dr M Quraish Shihab, MA (Menag 1998), Dr (HC) Lukman Hakim Saifuddin (Menag 2014 - 2019), dan Dr TGB Zainul Majdi (Gubernur NTB 2008 - 2018).
Selaku Wakil Presiden, KH Ma'ruf menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas undangan kehormatan dari kantor cabang MHM di Indonesia untuk berpartisipasi dalam dialog publik ini.
"Saya sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Majelis Hukama Muslimin yang dipimpin Grand Syekh Al-Azhar Profesor Dr Ahmed Al -Tayeb, dalam memperkuat persaudaraan dan mencapai hidup berdampingan secara damai di antara manusia," ujarnya di Jakarta, Jumat (5/8/2022).
Wapres juga mengapresiasi partisipasi MHM dalam kegiatan Islamic Book Fair tahun 2022. KH Ma'ruf Amin menilai keikutsertaan MHM semakin memperkaya pameran dengan buku-buku berharga dari ulama Al-Azhar dan dunia Islam, yang membawa pesan moderasi beragama, terutama buku dan tulisan Imam Akbar Ahmed Al-Thayyeb.
"Saya berharap publikasi Majelis Hukama Muslimin akan berkontribusi untuk mengimunisasi pemuda dan bangsa Islam dari ide-ide ekstremis, dan mengatasi fenomena Islamofobia (kebencian terhadap Islam)," kata dia.
Dalam IBF 2022, MHM menyajikan banyak buku yang membawa pesan dan menyebarkan nilai-nilai kebaikan, cinta, perdamaian, dan hidup berdampingan di antara semua manusia.
Di antara publikasi terbitan MHM yang paling menonjol adalah Buku "Al-Qawl al-Thayyib" ("القول الطيب") karya Imam Akbar, Prof Ahmed Al-Tayeb, Syekh Al-Azhar, Ketua MHM.
Ada juga buku "Al-Imam wal Baaba wa al-Thariiq al-Shu'b: Syahaadah 'Ala Miiladi Watsiqah al-Ukhuwwah al-Islaamiyah" ("الإمام والبابا والطريق الصعب.. شهادة على ميلاد وثيقة الأخوة الإنسانية") karya Kanselor Mohamed Abdel Salam, Sekretaris Jenderal MHM. Buku-buku penting lainnya antara lain:
1. Al-Fataawa wa Dhawaabithuha wa Masuuliyyatul Mufty wal Mustafty ("الفتوى وضوابطها ومسؤولية المفتي والمستفتي") karya Prof Dr Ahmed Ma'bed Abdel Karim, anggota Dewan Ulama Senior Al-Azhar
2. Qawlun fit-Tajdiid ("قول في التجديد"), karya Prof Dr Hassan Al-Shafei, anggota MHM
3. Al-Hub fil-Quranil Kariim ("الحب في القرآن الكريم") karya Pangeran Ghazi Al-Hashimi, anggota MHM
4. Al-Syarqu wal Gharbu, Hal Yajtami'ani ("الشرق والغرب هل يجتمعان") karya Muhammad Arafah
5. Manahij Al-Tafkiir fil 'Aqiidah ("مناهج التفكير في العقيدة") karya Imad Khafaji
6. Al-Fikru Al-Diny wa Qadhaya al-'Ashr ("الفكر الديني وقضايا العصر") karya Prof Dr Mahmoud Hamdi Zaqzouq, anggota Dewan Ulama Senior Al-Azhar, dan anggota MHM
Majelis Hukama Muslimin adalah sebuah lembaga independen lintas negara yang didirikan pada 21 Ramadan 1435 H atau 19 Juli 2014.
MHM bertujuan mengukuhkan perdamaian dan menciptakan rasa aman pada masyarakat Muslim.
Lembaga yang berkedudukan di Abu Dhabi ini beranggotakan sejumlah ulama, pakar, dan tokoh yang memiliki karakter bijak, adil, independen, dan berpikiran wasathiyah.
MHM merupakan sebuah lembaga yang berupaya menyatukan umat Islam dan meredam konflik yang mengancam nilai-nilai kemanusiaan dan prinsip dasar Islam toleran yang dialami dunia Islam sejak beberapa dekade terakhir.