REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Al-Azhar mengatakan akan mengikuti perkembangan terkait langkah pemerintah Austria tentang peta Islam dan kekhawatiran umat Islam di sana. Hal tersebut dijelaskan dalam laporan berjudul Peta Islam di Austria: Tujuan dan Kekhawatiran.
Laporan itu menyerukan dialog dengan kelompok Muslim di Austria dan menekankan perlunya menghormati hak serta melindungi keamanan Muslim. Pada Mei lalu, sebuah kelompok Muslim terkemuka di Austria mengatakan berencana mengajukan gugatan terhadap Kanselir Sebastian Kurz karena mengungkap peta Islam yang kontroversial.
Pemuda Muslim Austria mengecam pemerintah karena menerbitkan peta Islam politik yang mengidentifikasi lokasi masjid dan asosiasi Muslim di seluruh negeri. “Penerbitan semua nama, fungsi, dan alamat lembaga Muslim belum pernah terjadi sebelumnya,” kata kelompok itu.
Awal bulan ini, peta Islam diturunkan setelah sebuah kelompok Muslim terkemuka mengancam akan menuntut pemerintah Kurz. Menteri Urusan Luar Negeri dan Integrasi Austria Susanne Raab telah meluncurkan peta Islam daring yang mencantumkan nama dan lokasi lebih dari 620 masjid, asosiasi, pejabat, dan kemungkinan koneksi mereka di luar negeri.
Aktivis hak asasi manusia menuduh peta tersebut mewakili kebijakan ala Nazi dalam memetakan Muslim dengan kebijakan daftar hitam. Publikasi peta itu mengikuti Operasi Luxor tahun lalu di mana polisi menggerebek rumah-rumah keluarga Muslim, termasuk kamar tidur anak-anak di bawah payung kontra-terorisme.
Dilansir Iqna, Selasa (29/6), polisi dituduh membuat trauma anak-anak selama penggerebekan yang oleh organisasi advokasi berbasis di London CAGE disebut ideologis dan islamofobia. Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer menghadiri penggerebekan tersebut. Tidak ada penangkapan yang dilakukan dan tidak ada yang didakwa.
Menurut Juru Bicara Kelompok Hak Anak berbasis di Austria ACT-P Nura al-Izzedin, publikasi peta telah menyebabkan serangan terhadap masjid dan asosiasi Muslim oleh neo-fasis. “Peta Islam telah memberi lampu hijau kepada neo-Nazi untuk serangan islamofobia. Itu harus dihapuskan,” kata dia.