REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Muhammadiyah dinilai memiliki jaringan yang begitu luas sehingga memiliki potensi yang sangat besar menjadi lokomotif perubahan di Indonesia. Salah satunya memiliki dan menciptakan sumber daya manusia berkualitas seperti pengusaha.
Hal itu diungkap Mantan Ketua Komite Ekonomi Industri Nasional, Sutrisno Bachir dalam seminar nasional Entrepreneurial Leadership dan Inovasi Generasi Muda yang digelar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jumat (18/6).
Menurut Sutrisno, Muhammadiyah perlu untuk membuat peta panduan menciptakan pengusaha-pengusaha muda berkualitas dan bersaing. "Tapi, harus ciptakan juga roadmap yang jelas, supaya melahirkan pengusaha muda berkualitas," kata Sutrisno.
Sutrisno menuturkan, pengusaha bisa lahir dari faktor keturunan, jika terlahir dari keluarga yang memang pandai berbisnis. Lalu, dari faktor lingkungan serta pendidikan. Ia mengungkapkan, Muhammadiyah memiliki ketiga faktor tersebut.
"Maka, seharusnya jiwa berwirausaha sudah melekat, tapi nyatanya masih kurang," ujar Sutrisno.
Apalagi, bicara wirausaha masih kerap dikaitkan dengan takdir dan kadang orang menganggap ketidakberhasilannya dalam suatu usaha disebabkan takdir Allah yang sudah ditentukan. Sutrisno menekankan, takdir bisa diubah lewat tiga cara.
"Sesuai hadits, takdir kan bisa kita ubah oleh diri kita sendiri, bagaimana kita berikhtiar. Kemudian, bisa diubah dengan perilaku sodaqoh, perbanyak itu, maka rezeki akan terus mengalir. Yang terakhir dengan doa," kata Sutrisno.