Rabu 16 Jun 2021 03:43 WIB

Malala Yousafzai Bicara Jilbab, Pakistan dan Dunia

Malala menanggapi anggapan jilbab sebagai simbol penindasan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Malala Yousufzai
Foto:

Larangan yang sebelumnya sudah ada terkait penutup wajah telah merusak tujuan dari pakaian tersebut. Demikian pula, anggapan bahwa perempuan Muslim direndahkan melalui penutup wajah mereka telah mengabaikan perlindungan yang dirasakan banyak perempuan dalam mengenakan jilbab atau burqa.

Ini adalah persepsi merendahkan yang digunakan sebagai bagian untuk menyangkal secara terang-terangan terhadap otonomi perempuan Muslim.

Malala juga mempertanyakan di mana dia harus tinggal di masa depan: "Di mana saya tinggal selanjutnya? Haruskah saya terus tinggal di Inggris, atau haruskah saya pindah ke Pakistan atau negara lain?"

Ini adalah masalah umum bagi orang Pakistan yang telah sukses secara internasional. Dihadapkan dengan pilihan antara tinggal di negara asalnya Pakistan atau di suatu tempat seperti AS atau Inggris, mereka dapat dihakimi oleh sesama orang Pakistan karena lupa dari mana mereka berasal jika mereka memilih yang terakhir.

Hal itu sebagian merupakan keprihatinan yang sahih karena orang-orang Pakistan yang sukses, terlepas dari bidang mereka, memiliki sumber daya dan pengaruh untuk memulai perubahan positif di Pakistan. Pakistan memiliki potensi besar untuk maju berdasarkan populasinya yang sangat muda, tetapi pikirannya yang paling cemerlang sering terpikat ke institusi kelas dunia di luar negeri di mana mereka dapat hidup dengan segala fasilitas gaya hidup Barat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement