Selasa 15 Jun 2021 20:23 WIB

Muslim Prancis Alami Dampak Serius dari Pandemi Covid-19

Mayoritas Muslim Prancis hidup bekerja tanpa perlindungan memadai selama pandemi.

Seorang penjaga toko Aljazair menjual makanan penutup khusus untuk bulan Ramadhan di pasar Arab daerah Porte de Montreuil di Paris, Prancis, Ahad (26/4). Mayoritas penduduk di sekitar daerah Porte de Montreuil, Paris adalah Muslim Arab dari Utara Afrika, Muslim di seluruh Prancis pada tahun ini tidak dapat mengikuti kegiatan berdoa dan beribadah bersama akibat ditutupnya masjid karena pandemi COVID-19
Foto:

Saksi

Dari respons negatif pemerintah, data yang mungkin dapat menjawab pertanyaan tersebut adalah lahan pemakaman Muslim. Ciri dari pemakaman Muslim di Prancis mudah diketahui karena ditata secara khusus berupa deretan makam sejajar dengan arah menghadap Barat, tepatnya Makkah, Saudi.

Pemakaman di Valenton tempat ayah Diagouraga, Boubou dimakamkan, berada di wilayah Val-de-Marne, di luar Paris. Menurut angka yang dikumpulkan Reuters dari 14 lahan pemakaman di Val-de-Marne, pada tahun 2020 ada 1.411 makam Muslim atau naik dari 626 makam di tahun sebelum pandemi. Kenaikan itu mencapai 125 persen dibandingkan dengan peningkatan 34 persen untuk pemakaman umum di wilayah itu.

Pembatasan perbatasan selama pandemi mencegah banyak keluarga mengirim kerabat yang meninggal kembali ke negara asal untuk dimakamkan. Tidak ada data resmi, tetapi pengurus mengatakan sekitar tiga perempat Muslim Prancis dimakamkan di luar negeri sebelum Covid-19.

Petugas, imam, dan kelompok non-pemerintah yang terlibat dalam pemakaman Muslim mengatakan tidak ada cukup slot untuk memenuhi permintaan pada awal pandemi memaksa banyak keluarga mencari tempat untuk menguburkan kerabatnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement