Senin 28 Apr 2025 06:09 WIB

Respons Al Azhar atas Pembunuhan Muslim di Masjid Prancis

Al Azhar mengingatkan soal bahaya islamofobia.

Polisi Prancis berjaga selepas seorang warga Mali ditikam hingga tewas pada Jumat pagi di La Grand-Combe, di wilayah Gard di Prancis selatan.
Foto: EPA
Polisi Prancis berjaga selepas seorang warga Mali ditikam hingga tewas pada Jumat pagi di La Grand-Combe, di wilayah Gard di Prancis selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Universitas Al Azhar Mesir, Ahad (27/4/2025), mengutuk kasus penusukan dan pembunuhan seorang Muslim di sebuah masjid di Prancis selatan. Al Azhar memperingatkan tentang meningkatnya "terorisme kulit putih" di Eropa dan AS.

Seperti diketahui, Aboubakar Cisse (24 tahun), ditikam hingga meninggal dunia pada Jumat (25/4/2025) di Masjid Hatice di kota La Grand-Combe, wilayah Gard. Penyerang menikam jamaah tersebut puluhan kali, dan merekam serangan tersebut di telepon sambil meneriakkan hinaan terhadap Islam.

Baca Juga

Al Azhar mengecam aksi terorisme itu yang dilakukan oleh penyerang anti-Islam. Al Azhar memperingatkan tentang meningkatnya aktivitas "kelompok supremasi kulit putih" yang menggunakan "slogan-slogan yang menipu seperti nasionalisme kulit putih untuk membenarkan kejahatan keji terhadap Muslim."

Pernyataan tersebut mendesak strategi keamanan global untuk melawan tren teroris ini dan melindungi kehidupan Muslim. Penyidik ​​mengatakan mereka memperlakukan pembunuhan tersebut sebagai kemungkinan kejahatan Islamofobia.

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement