Sabtu 12 Jun 2021 03:01 WIB

Peta Islam Austria yang Diskriminatif

Pemerintah Austria menuai kecaman usai meluncurkan peta Islam

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
Umat Muslim melaksanakan sholat di masjid di Wina, Austria.
Foto:

Peta Iislam adalah proyek bersama oleh Pusat Dokumentasi untuk Politik Islam dan Universitas Wina. Pusat Dokumentasi untuk Islam Politik didirikan pada 2020 oleh pemerintah koalisi Austria (The VP and Greens), dengan tujuan untuk mendokumentasikan dan meneliti secara ilmiah apa yang disebut “Islam politik”, yang didefinisikan sebagai ekstremisme politik bermotivasi agama.

Menurut Menteri Perempuan dan Integrasi Austria, Susanne Raab dari VP, peta Islan dimaksudkan untuk memeriksa jaringan dan struktur yang bisa menjadi tempat berkembang biak faham ekstremisme. Karenanya, Raab juga akan mendaftarkan klub, media sosial, taman kanak-kanak dan sekolah sebagai yang akan diperiksa ketika pusat itu diluncurkan.  

Para kritikus di Austria mengatakan, pusat tersebut memilih agama Islam sebagai agama yang terlibat dalam ekstremisme politik. Hal ini seolah menunjukkan, bahwa tidak ada pusat serupa yang memantau agama lain.

Pada pembukaan peta Islam terbaru, akademisi Ednan Aslan dari Universitas Wina, mengatakan, bahwa itu akan menunjukkan keragaman kehidupan Islam di Austria dalam semua coraknya. Serta menunjukkan lembaga mana yang memberikan kontribusi positif untuk integrasi, seperti menawarkan kursus bahasa Jerman atau merawat pengungsi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement