REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatihan Dai Nasional yang digelar pada Sabtu (5/6) menjadi program pertama kerjasama antara Himpunan Dai Muda Indonesia (HDMI) dan PT Hulu Migas Jabar ONWJ. Pelatihan yang menghadirkan tiga pemateri handal yaitu KH. Cholil Nafis, Lc., M.A., Ph.D. (Ketua MUI Pusat), Dr. Sayyid Qutb Alhafidz (Dai TV One) dan Syaihul Basyir, Lc. Alhafidz (Juara 2 MHQH se-Asia Pasific tahun 2014), menyedot minat para pemuda dari Aceh hingga Papua. “Bahkan ada dari Inggris,” kata Izharul Haq selaku Ketua Bidang Humas PP HDMI.
Dalam sambutannya, Direktur Utama PT Hulu Migas Jabar ONWJ, Ryan Alfian Noor, menyampaikan terima kasih kepada HDMI yang telah menggelar acara dengan peserta yang fantastis. Tercatat 719 peserta yang telah mendaftar pelatihan tersebut. “Kita bangun semangat moderasi melalui pelatihan ini. Terlebih dakwah dalam industri 4.0 yang tidak hanya di masjid saja tapi menjangkau ke manapun melalui perkembangan teknologi informasi, tentu ini memang ruang bagi peran generasi muda. Termasuk acara ini alhamdulillah bisa diikuti dari beragam belahan dunia,” ujarnya.
Pada sesi pertama materi disampaikan oleh Ustadz Syaihul Basyir, Lc. Alhafidz dengan tema “Standar Kedekatan Dai Terhadap Alquran”. Lalu sesi kedua diisi oleh KH. Cholil Nafis, Lc., M.A., Ph.D. dengan bahasan “Urgensi Islam Wasathi Bagi Dai”. Dan terakhir tampillah Dai TV One Dr. Sayyid Qutb, M.A., Alhafidz yang membawakan materi “Kemampuan Dasar Khutbah dan Ceramah Bagi Dai”.
Acara yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga pukul 12.00 tersebut, diselenggarakan secara hibrid. Bagi yang hadir secara fisik, pertemuan diselenggarakan di Gedung Ibtisamah Bekasi. Sedangkan ratusan sisanya mengikuti melalui ruang virtual zoom. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Dewan Pembina HDMI KH. Fahmi Rusydi, Lc., M.A. Dalam sambutannya, KH. Fahmi Rusydi mengingatkan peran dai sebagai penjaga moralitas bangsa. “Jadi kerjasama dengan Hulu Migas Jabar ONWJ ini merupakan langkah yang bagus, sebab Hulu Migas Jabar maupun HDMI memiliki tanggungjawab berkontribusi bagi negeri, salah satunya tentu dengan cara menjaga moralitas bangsa agar bangsa ini tetap utuh dan memiliki harga diri.”
Setelah pelatihan ini, para peserta akan disiapkan ruang-ruang pemberdayaan oleh HDMI. Saat ini HDMI telah membuka program kajian, penerbitan buku, pemberdayaan perempuan, hingga pembinaan mualaf. Semua program itu bisa menjadi lahan latihan berkelanjutan bagi para peserta pelatihan tersebut.