Kamis 03 Jun 2021 04:56 WIB

Eropa Ubah Islamofobia Jadi Mitos Berbahaya

Islamofobia adalah masalah terhadap komunitas Muslim.

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
Islamofobia (ilustrasi)
Foto:

Menteri Pendidikan Tinggi, Frederique Vidal menuduh beberapa cendekiawan memajukan ide-ide radikal, dan aktivis menuduh bahwa para sarjana ras dan gender melihat segala sesuatu melalui prisma keinginan mereka untuk memecah belah, untuk menentukan musuh.

Pemerintah Prancis dan para pendukungnya tidak menerima perdebatan kritis tentang bidang studi Islamofobia yang sedang berkembang. Filsuf Prancis kontemporer Pascal Bruckner berpendapat dalam bukunya An Imaginary Racism: Islamophobia and Guilt bahwa Islamophobia adalah fabrikasi, dipersenjatai oleh Islamis untuk intimidasi massal. Dia menyimpulkan bahwa anti-rasis telah menjadi rasis sendiri, dan menyerukan pembelaan nilai-nilai barat.

Jenis wacana Islamofobia ini telah digunakan oleh pemerintah dan politisi Eropa lainnya untuk membungkam kritik terhadap kebijakan asimilasi mereka terhadap populasi Muslim kelas pekerja. 

Lorenzo Vidino, seorang sarjana hukum yang mempromosikan teori konspirasi tentang Ikhwanul Muslimin, telah menjabat sebagai penasihat pemerintah Eropa dan terhubung dengan sejumlah think-tank anti-Muslim di AS dan Eropa. Kemudian nasionalis kulit putih Norwegia, Anders Behring Breivik mengandalkan ide-ide yang disebarkan oleh Vidino tentang Ikhwanul Muslimin yang menyusup ke Eropa.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement