Setelah kondisi dinyatakan aman, kata Ahmad, seluruh area masjid dikelilingi polisi. Masjid dibongkar dan puing-puingnya dibuang ke sungai. "Warga bahkan tidak membuka jendela selama pembongkaran. Banyak yang takut sehingga tidak terucap sepatah kata pun,"kata dia.
Maulana Abdul Mustafa, Kepala Distrik Barabanki, mengatakan Masjid Ghareeb Nawaz Al Maroof di Barabanki dibangun selama pemerintahan Inggris. “Masjid itu tercatat, semuanya legal. Orang-orang sholat di dalamnya selama beberapa dekade, ”katanya kepada Al Jazeera.
“Ini adalah penindasan terhadap Muslim, bentuk sentimen terhadap agama kami. Mereka yang menghancurkannya harus dimintai pertanggungjawaban," tambahnya.