Jumat 14 May 2021 15:42 WIB

Menjadi Calon Imam Masjid Uni Emirat Arab di Usia Muda

Wahid dan seluruh peserta harus menjalani tes hapalan Alquran sebanyak 30 juz.

Rep: Wilda Fizriyani / Red: Agus Yulianto
Calon imam masjid di Uni Emirat Arab (UEA), Al Rizhal Tisma Wahid Maulana.
Foto:

Walaupun demikian, Wahid berhasil lolos seleksi bersama 26 orang lainnya. Saat ini, dia hanya perlu menunggu keputusan UEA untuk masalah keberangkatan. Hal yang pasti, jadwal keberangkatan 27 imam ini tidak akan bersamaan.

Berdasarkan informasi dari Kemenag RI, para imam akan mulai diberangkatkan ke UEA pada Juni 2021. Sebab, para imam utama di UEA akan mengajukan cuti pada periode Juli sampai Agustus. Dengan kata lain, masjid-masjid di UEA membutuhkan pengganti imam dari Indonesia secepatnya.

Saat tiba di UEA, kata Wahid, 27 imam akan disebarkan di sejumlah masjid di berbagai daerah. Mereka tidak hanya ditempatkan di satu masjid, tapi akan berpindah-pindah dalam beberapa periode. Hal ini lantaran 27 orang tersebut sifatnya masih magang atau imam pengganti.

"Jadi kita masih menunggu penempatan meskipun sudah berangkat di sana. Setelah penempatan, baru bisa membawa keluarga. Nanti akan menyusul ke sana," ucap dia.

Kelak, saat menjadi imam di UEA, Wahid ingin menyampaikan beberapa hal tentang Indonesia. Pertama, tentang banyaknya kesamaan antara UEA dengan Indonesia. Dua negara ini sama-sama menjunjung tinggi toleransi karena lingkungannya yang serupa.

 

Menurut Wahid, Indonesia memiliki banyak tradisi yang sesuai dengan Islam. "Yang mungkin bisa diadopsi oleh banyak, atau komunitas umat Islam di dunia. Itu nanti yang akan kita lebih perkenalkan ke UEA," kata dia menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement