Senin 03 May 2021 05:14 WIB

Sekolah Muslim Inggris Bedakan Lokasi Murid Pria dan Wanita

Otoritas Inggris mengizinkan pemisahan sekolah Islam berdasarkan gender

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Otoritas Inggris mengizinkan pemisahan sekolah Islam berdasarkan gender. Ilustrasi bendera Inggris
Foto: Andi Rain/EPA-EFE
Otoritas Inggris mengizinkan pemisahan sekolah Islam berdasarkan gender. Ilustrasi bendera Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM—Redstone Academy, sekolah Islam di Balsall Heath, Bingmingham Inggris telah diberikan izin untuk memisahkan murid-murid mereka berdasarkan jenis kelamin.

Sebelumnya, Ofsted, Departemen Pengawas Pendidikan, Layanan dan Keterampilan Anak Inggris mengkritik keputusan sekolah ini karena memisahkan ruang antara siswa laki-laki dan perempuan. 

Baca Juga

Kepala Sekolah Redstone Academy berencana  membagi sekolah tersebut menjadi dua gedung berbeda. Gedung sekolah perempuan dan laki-laki akan dibedakan, dengan jarak yang cukup berjauhan.

Sekolah ini sempat mendapatkan peringkat ‘tidak memadai’ pada 2019 oleh Ofsted karena memisahkan siswa berdasarkan gender karena siswa laki-laki diklaim mendapatkan hak istimewa dibandingkan siswa perempuan, termasuk pemilihan tempat gedung sekolah perempuan yang mereka klaim ‘diskiminatif’. 

 

Namun berdasarkan laporan terbaru yang diterbirkan Ofsted, mereka berharap segala bentuk diskriminasi dapat teratasi dengan pembukaan sekolah baru yang lebih memadai. Para pengawas mencatat bahwa kurikulum berisi mata pelajaran telah sesuai dan begitu juga kegiatan di luar kurikulum seperti 'minggu keberagaman' dan 'hari kesehatan mental'.

"Kunjungan ke pelajaran menegaskan standar perilaku siswa yang tinggi," catat laporan itu yang dikutip di Birmingham Mail, Ahad (2/5).

Laporan tersebut juga mengungkapkan hasil pengamatan Ofsted terhadap sikap dan ketekunan siswa dalam menerima pelajaran, begitu juga dengan akhlak mereka yang baik. Departemen non-Kementerian itu juga memuji keseriusan sekolah pada peningkatan akhlak siswa dalam menerima keberagaman. 

"Kebijakan perilaku sekolah berfokus pada mempromosikan dan menghargai perilaku positif, bahkan menyertakan sanksi bagi mereka yang berprilaku tidak pantas,” tulis Ofsted. 

Sementara itu, Kepala Sekolah Redstone Academy, Rasool, berkata, "Sekali lagi, saya ingin menegaskan kembali bahwa kami tidak ingin melanggar aturan apa pun dan terlepas dari laporan sebelumnya, kami tidak pernah diberitahu sebelumnya bahwa kami memperlakukan seks secara tidak adil. Sebaliknya selalu menjadi kasus di mana para siswa merasa bahwa mereka aman dan diperlakukan secara adil dan setara Hal ini selalu dicatat dalam semua inspeksi sebelumnya.”

"Sekolah kami mungkin juga merupakan sekolah agama paling beragam di negara ini dan ini telah disorot dalam banyak kesempatan oleh para inspektur dan kami memastikan bahwa perilaku berstandar tinggi seperti yang dicatat oleh inspektur."

Sekolah baru ini akan berbagi aula olahraga dan taman bermain luar ruangan dengan sekolah anak laki-laki yang berdampingan, dengan biaya mulai dari £2.885 (Rp 57 juta) hingga £3.085 (Rp 61 juta). Saat ini memiliki 63 siswa, tetapi terus bertambah menjadi 100 siswa.

Sumber: birminghammail 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement