REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan sandera terlama Al-Qaeda, Stephen McGowan, kembali menceritakan pengalamannya saat berada di gurun selaku menjadi tawanan kelompok tersebut. Menurutnya, rekor enam tahun disandera sebagai tawanan kelompok tersebut adalah layaknya waktu-waktu di neraka.
Namun, seiring waktu berjalan, McGowan yang selalu mendapat berbagai perlakuan, mengaku harus banyak belajar dari mereka. Selain untuk beradaptasi tinggal di gurun, hal itu juga menurutnya bisa berguna untuk hal lainnya.
'' Dari pembelajaran itu, sekitar 90 persen dari hal-hal yang dikatakan orang menyoal Al-Qaeda tidak benar,'' ujarnya saat di The Clement Manyathela Show beberapa waktu lalu.
Pada awalnya, saat ditawan oleh Al-Qaeda, McGowan mengaku tak bisa melakukan apa pun. Terlebih, ketika kelompok itu disebutnya hanya melihat dirinya berdasarkan kepemilikan paspor Inggris.
''Mereka hanya melihat paspor Inggris saya. Tanpa mau melihat latar belakang saya. Mereka menyuruh saya berlutut saat itu," kata dia mengenang.
Baca juga : Ciri-Ciri Muslim yang Mencintai Rasulullah SAW