REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Partai Islam Pakistan, Jamaat-e-Islami, mengajak seluruh warga untuk membangun solidaritas bersama Palestina. Ketua Partai, Sirajul Haq, mengumumkan dua hari Jumat di minggu terakhir Ramadhan akan didedikasikan untuk solidaritas ini.
Dilansir di Middle East Monitor, Ahad (2/5), Haq mengimbau bangsa Pakistan beserta ulama di negara itu untuk mengingat warga Palestina dalam setiap ibadah mereka di bulan suci Ramadhan.
"Saya mengimbau ulama Pakistan menyoroti kebrutalan Zionis terhadap Muslim Palestina yang tidak bersalah dalam khotbah Jumat di masjid, serta memunculkan kesadaran di antara orang-orang tentang kiblat pertama Islam," kata Haq.
Setiap tahunnya, Jumat terakhir di bulan suci Ramadhan diperingati sebagai "Hari Yerusalem" di beberapa negara, termasuk Pakistan. Peringatan ini dilakukan untuk mengecam pendudukan Israel di Yerusalem.
Menjelang Hari Yerusalem, beberapa spanduk telah dipajang dengan slogan-slogan menentang pendudukan Israel di semua kota utama Pakistan. Partai politik dan agama telah mengatur rapat umum, seminar, bahkan konferensi untuk memperingati Hari Yerusalem.
Dalam keterangan pers yang sama, Haq juga mengutuk pasukan pendudukan Israel karena tidak mengizinkan warga Palestina melakukan shalat di Masjid Al-Aqsa.
"Pintu masuk utama ke Masjid Al-Aqsa telah ditutup selama beberapa hari terakhir oleh pasukan pendudukan Israel yang membatasi pergerakan warga Palestina," katanya.
Untuk catatan, sebelumnya Kementerian Luar Negeri Pakistan mengutuk penutupan sentral Yerusalem bagi warga Palestina, yang dilakukan pasukan Israel sejak awal Ramadhan.