Jenny jadi teringat melalui masa sulitnya. Hanya kakaknya yang mendukung perubahannya, sementara kedua orangtuanya masih menolak putusnnya itu.
"Ayah saya selalu mengirimkan saya, hal-hal negatif tentang Islam di dunia mya. Ia ingin mengatakan kepada saya bahwa itulah agama yang dipilihnya. Dia merasa kesal, saya paham itu. Tapi dia tidak tahu apa itu Islam, dia hanya melihat bagian luarnya saja, seperti apa yang dikatakan televisi. Kalau ibu saya lebih khawatir ketika saya menikah lalu memiliki anak dalam kegelapan," kata dia.
Di kampus, banyak orang menanyakan apa yang terjadi padanya. "Mereka kaget, banyak yang menanyakan apa yang terjadi pada saya," kata dia.