Senin 12 Apr 2021 21:38 WIB

Pusat Kebudayaan Islam Prancis Korban Serangan Islamofobia

Dewan Muslim Prancis menyebut tindakan itu sebagai agresi yang tak dapat ditoleransi.

Sekelompok wanita berunjuk rasa di Prancis menuntut dihentikannya Islamofobia. Sekjen PBB Antonio Guterres menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya Islamofobia. Ilustrasi.
Foto:

Sebelumnya, pusat kebudayaan Islam menjadi korban Islamofobia. Coretan islamofobia dituliskan pada bagian samping gedung yang digunakan sebagai ruang beribadah di kota Rennes itu ditemukan tak lama menjelang bulan suci Ramadhan bagi umat Islam di Prancis, yang jatuh pada Selasa (13/4).

Prancis menganut sekularisme ketat, dikenal sebagai "laicite", yang dibentuk untuk memisahkan kehidupan beragama dan kehidupan publik. Darmaninm, sosok konservatif di pemerintahan Presiden Emmanuel Macron, merupakan pendukung utama rancangan undang-undang --yang disebut pemerintah dibuat untuk mencegah tindakan yang merongrong nilai-nilai Prancis.

Para perwakilan senior dari semua agama telah dimintai pendapat dalam konsultasi terkait pembentukan rancangan undang-undang itu dan CFCM mendukung RUU tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement