REPUBLIKA.CO.ID, ACCRA -- Asosiasi Sepak Bola Ghana telah memberikan izin kepada pesepak bola Muslimah di Liga Utama Wanita Ghana untuk mengenakan penutup kepala. Penutup kepala itu dikenal sebagai yaatuiba atau hijab tipis.
Dengan perizinan ini, diharapkan akan ada banyak anak perempuan lain yang terjun ke dunia sepak bola. Menurut sebuah laporan di Citisportsonline.com, pemakaian hijab dilarang oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di masa lalu.
Dikutip Football in Ghana, Selasa (16/3), larangan penutup kepala disebabkan menghindari risiko cedera kepala atau leher yang terlalu besar. Namun, International Football Association Board (IFAB) mengizinkan penutup kepala diberlakukan dalam tahap uji coba selama dua tahun menyusul permintaan dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Setelah dua tahun, uji coba itu terbukti berhasil. Dilansir Yen.com.gh, pada Maret 2014 lalu, FIFA mencabut larangan tersebut sehingga memungkinkan pesepak bola wanita untuk menggunakan penutup kepala setiap mereka berada di lapangan.
Sayangnya, sejak itu, Asosiasi Sepak Bola Ghana tidak pernah secara resmi mengumumkan penerapan itu di Ghana hingga sekarang. Striker FC wanita, Anatu Sadat menjadi pemain pertama yang mengenakan yaatuiba atau hijab dalam pertandingan Liga Premier Wanita 2020/2021.
Mantan pemain Right to Dream dan Nimoobi Ladies FC itu terlihat mengenakan penutup kepala bermerek Nike saat timnya menghadapi Ampem Darkoa Ladies di Techiman pada Matchday tujuh.
https://yen.com.gh/183853-female-muslim-players-wear-hijab-playing-football-gfa-declares.html