Kamis 11 Mar 2021 05:55 WIB

Pria Berjubah Putih, Awal Mualaf Hidayah Memeluk Islam   

Mualaf Hidayah masuk Islam atas panggilan hatinya kepada Islam

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Mualaf Hidayah masuk Islam atas panggilan hatinya kepada Islam. Hidayah
Foto:

Awalnya dalam hati dia selalu mengeluh berpakaian seperti itu, tetapi karena ini kewajiban yang diperintahkan Allah, Hidayah mulai membiasakan diri. Butuh waktu setahun agar dia terbiasa dengan gaya busananya saat ini. 

Tak hanya berpakaian syari, setelah menjadi Muslim, Hidayah pun meninggalkan semua gaya hidup yang dilarang Islam.

Untuk makanan dan minuman haram, sejak bersyahadat sudah berhenti total. Sedangkan untuk gaya hidup seperti bergaul dengan lawan jenis baru setelah hijrah di tempat bekerja yang baru, dia mampu menjaganya. 

Bagi mereka yang tidak senang, banyak teman yang telah meninggalkannya dan dia pun meninggalkan mereka. Tetapi bagi mereka yang menerima perubahan gaya hidupnya, Hidayah masih tetap berkomunikasi dengan mereka.

Hanya saja saat berpuasa, Hidayah mengaku cukup berat menjalaninya saat pertama kali. Di agama lamanya, ada ritual puasa hanya saja masih dibolehkan makan nasi dan minum air putih. 

Sedangkan di Islam, sejak subuh hingga maghrib seorang muslim wajib menahan haus dan lapar. Hidayah sempat tergoda apalagi jika sedang waktu istirahat bekerja karena ada teman muslim yang sednag tidak berpuasa atau non muslim yang makan didepannya. 

Dia mengaku, beberapa kali sering batal berpuasa. Di tahun kedua, Hidayah mulai terbiasa, selain itu dia bekerja dan tinggal di lingkungan yang mendukung. 

Di pondok pesantren ini biasanya santri berlajar tahfiz Alquran, namun karena Hidayah belum lancar membaca Alquran maka dia lebih diprioritaskan untuk tahsin. Selain itu juga ada pelajaran untuk memperbaiki gerakan dan bacaan shalat. Bagi mereka yang memiliki waktu luang juga dipersilakan untuk tergabung dalam tim sukarelawan baik membantu sesama mualaf maupun masyarakat sekitar.

Hidayah juga rutin mengikuti kajian. Jika sebelum pandemi ada kajian tatap muka di masjid, kini kajian lebih sering dilakukan secara online. Hidayah tak hanya ikut kajian online yang diselenggarakan mualaf center, beberapa video kajian online seperti Ustadz Hanan Attaki juga sering dilihatnya. 

Sebagai seorang marbot, tentu salah satunya adalah menjaga kebersihan. Hal inilah yang selalu diterapkannya. Dahulu dia belum paham jika setelah bersih-bersih dia akan wudhu dan langsung sholat. 

Padahal, bisa saja saat bekerja pakaiannya akan terkena najis. Sehingga seharusnya pakaian untuk bekerja dan shalat harus berganti.  

"Menghadap Allah itu harus berpakaian lebih wangi dan lebih rapi daripada saat bertemu orang, jika bertemu orang saja kita tidak ingin terlihat berantakan," jelas dia.  

 

Dia berharap kini sebagai Muslimah tetap istiqamah dan terjaga iman islamnya. Dia juga berharap suatu hari orang tuanya tahu dan menerima keislamannya bahkan ikut memeluk Islam. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement