Rabu 10 Feb 2021 05:43 WIB

Kenapa Banyak Mualaf Menangis Saat Mengucap Syahadat?

Islam justru mengangkat orang yang menangis ke status yang tinggi.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Ani Nursalikah
Kenapa Banyak Mualaf Menangis Saat Mengucap Syahadat? Keharuaan saat seorang jamaah mengucapkan kalimat Syahadat menyatakan diri masuk Islam pada acara Dr Zakir Naik Indonesia Visit 2017.
Foto:

Cendekiawan Islam ternama, Ibn al Qayyim mengajarkan kepada murid-muridnya bahwa ada beberapa jenis tangisan, termasuk menangis karena gembira dan bahagia. Tangisan bahagia inilah yang banyak dialami oleh para mualaf.

Ada diantara mereka yang merasakan emosi yang tidak terbendung hingga meneteskan air mata saat mendengarkan azan, mendengar lantunan Alquran meski tanpa memahami satu kata pun. Peristiwa ini bahkan telah tertulis dalam Alquran.

"Maka apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah untuk (menerima) agama Islam lalu dia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang hatinya membatu)? Maka celakalah mereka yang hatinya telah membatu untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata," (Az-Zumar: 22).

"Orang yang baru masuk Islam bisa digambarkan sebagai orang yang berjalan di dalam terang Tuhan. Sementara emosi mereka mengalir, air mata jatuh dari mata mereka yang meluap dan tubuh mereka menggigil dengan kekuatan perasaan mereka. Air mata adalah tanda hati yang lembut terbuka untuk keindahan Islam," tulis ibu tiga anak yang telah memeluk Islam sejak 2002 dan menghabiskan lima tahun di Doha, Qatar untuk mendalami Islam itu.

 

Artikel asli

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement