Di Kelurahan Karema, jelas Bang Ical, ada 38 Kepala Keluarga (KK) dengan 200 warga. Ada sekitar 55 orang anak berusia 6-9 tahun yang butuh tempat belajar demi mengobati trauma mereka.
Selain dipakai untuk belajar mengaji, jelas Bang Ical, rumah tahfiz yang dibangunnya juga dipakai sebagai musala darurat. "Karena masjid yang ada jaraknya cukup jauh. Kedepannya kita akan membangun tandon air untuk tempat wudu warga," imbuhnya.
Guru ngaji setempat, Mahmudin, menyambut antusias rumah tahfiz yang dibangun relawan Askar Kauny dan warga. Ia berharap anak-anak bisa tetap belajar alquran meski dengan tempat seadanya. "Alhamdulillah kami menyambutnya dengan suka cita. Meski darurat anak-anak tetap bisa belajar dan mengaji. Kedepannya semoga juga warga lainnya bisa juga belajar alquran di sini," harapnya.