Sabtu 09 Jan 2021 13:47 WIB

Bagaimana Jika Pelaku Rusuh Capitol Muslim atau Kulit Hitam?

Tak terbayangkan jadinya jika pelaku rusuh Capitol Amerika Serikat Muslim

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan / Red: Nashih Nashrullah
Tak terbayangkan jadinya jika pelaku rusuh Capitol Hill Washington DC Amerika Serikat Muslim
Foto:

Hal yang dilakukan memang menjadi ciri khasnya, jika merujuk pada Mei lalu ketika pihak kepolisian membunuh George Floyd. Trump saat itu, membuat kicauan ‘’Jika penjarahan dimulai, penembakan dimulai (juga)’’ jelasnya Mei lalu.

Sontak, perbedaan arah dukungan pada massa itu membuatnya dikecam berbagai pihak. Namun, terlepas dari kecaman dan kontroversi tersebut, satu pertanyaan muncul: Bagaimana pemberontak bersenjata bisa memaksa masuk ke Capitol Amerikaa Serikat, dan memaksa evakuasi Kongres Amerika Serikat? 

Bagaimana penjelasan foto seorang pria yang duduk di meja Nancy Pelosi (Ketua DPR AS), dengan akses ke email yang masih ada di layarnya? Bagaimana bisa sampai ke titik itu? Dan akankah demikian, jika kelompok itu terdiri dari orang-orang kulit berwarna atau Muslim? 

Diragukan

Secara khusus, Stevens meragukan rentetan kejadian tersebut. Kejadian tersebut seolah meninggalkan rasa yang mengerikan. Dan pertanyaan yang tersisa adalah, tentang siapa sebenarnya yang menjadi ancaman di Amerika Serikat.

Ataupun, bagaimana warna kulit mereka mempengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan perbedaan pendapat. Menurut Stevens, Amerika Serikat, saat ini juga seolah masih menjelekkan pihak kulit hitam dengan melakukan kekerasan tak terkendali kepadanya. Alih-alih dari membiarkan massa kulit putih yang mengganggu serah terima kekuasaan secara damai.

https://www.twincities.com/2021/01/07/heidi-stevens-chaos-in-washington-begs-question-what-if-crowd-who-swarmed-us-capitol-was-black-or-muslim/

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement