REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pejabat Palestina mengutuk keputusan otoritas pendudukan Israel menutup Masjid Arkeologi Ibrahimi di Hebron selatan, Tepi Barat, baru-baru ini. Masjid Arkeologi Ibrahimi diduduki Israel dan ditutup aksesnya selama 10 hari dengan dalih pandemi Covid-19.
Dilansir di Wafa News Agency, Jumat (8/1), Direktur Masjid Arkeologi Ibrahimi Hefzi Abu Sneineh mengatakan perintah Israel yang melarang masuknya jamaah dan pengunjung ke situs suci selama 10 hari dengan dalih Covid-19 tidak berdasar.
Sebab menurutnya, semua jamaah dan pengunjung telah menindaklanjuti protokol kesehatan dan keselamatan dengan mengenakan masker wajah serta menjaga jarak sosial. Sementara itu, Penasihat Presiden Mahmoud Abbas untuk urusan agama dan hubungan Islam, Mahmoud al-Habbash, menggambarkan penutupan Israel atas situs suci tersebut sebagai kejahatan perang inklusif.