Selasa 05 Jan 2021 17:09 WIB

Jerman Latih Sendiri Para Imam Cegah Ekstremisme 

Jerman membatasi imam yang disuplai dari luar negeri

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Jerman membatasi imam yang disuplai dari luar negeri . Ilustrasi umat Muslim di Distrik Reinickendorf, Berlin, Jerman.
Foto:

Sebelumnya Jerman telah menghentikan bantuan dari Turki. Jerman ingin memutuskan hubungan keuangan dan kelembagaan antara komunitas Muslim lokal dan pemerintah Turki sebagai bagian dari kampanye untuk membantu Muslim Jerman mengembangkan versi Islam mereka sendiri.

Jerman merupakan rumah bagi sekitar 4 juta Muslim, termasuk lebih dari 3 juta orang asal Turki. Jerman sedang menanamkan interpretasi keyakinan bahwa Islam adalah untuk Muslim Jerman dan milik Jerman, sebagaimana yang diungkapkan oleh Markus Kerber, seorang pegawai negeri sipil teratas di pedalaman Jerman yang juga mantan bankir yang pernah memimpin Federasi Industri Jerman (BDI) 2011-2017.

Kerber menekankan bahwa Berlin tidak ingin menciptakan teologi baru. Jerman ingin membuat Muslim Jerman bertanya pada diri sendiri dengan pertanyaan, "Islam macam apa yang kita inginkan di sini?" Dia menyebut, tantangan untuk mengakomodasi kehidupan Islam di Jerman adalah kepentingan geostrategis. Ia percaya komunitas Muslim tidak dapat mencapai kemerdekaan di Jerman dan mandiri secara finansial dari pendukung asing. Menurutnya, para imam pun harus dididik dan dilatih di Jerman.

Lebih lanjut, Kerber ingin menempatkan masjid di Jerman pada posisi yang mampu mendanai diri mereka sendiri, seperti yang sudah dilakukan komunitas Kristen dan Yahudi saat ini.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement