REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Komunitas Muslim Turki-Jerman khawatir dengan meningkatnya kejahatan rasial islamofobia. Presiden Asosiasi Turki-Muslim IGMG, Kemal Ergun, mengatakan semakin banyak masjid menjadi sasaran ancaman, vandalisme, atau pembakaran dalam beberapa bulan terakhir.
"Sedikitnya 122 masjid menjadi sasaran serangan di tahun lalu," kata Ergun dilansir dari Anadolu Agency, Selasa (5/1).
Bukan hanya itu, kata dia, masih ada puluhan masjid yang juga menerima banyak ancaman bom oleh neo-Nazi atau kelompok ekstremis lainnya. Hal ini memicu kekhawatiran di antara anggota komunitas.
"Kami meminta aparat kepolisian melakukan investigasi yang lebih efektif dan menangkap para pelaku penyerangan tersebut," katanya.
Menurut Ergun, Muslim mengalami lebih banyak permusuhan dan diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari karena meningkatnya prasangka anti-Muslim. Terutama kelompok Muslimah bercadar yang kerap kali memperoleh serangan verbal.
"Perempuan Muslim khususnya yang memakai jilbab sering dilecehkan secara verbal di jalanan, dan insiden penyerangan fisik dilaporkan juga meningkat," ucapnya.