REPUBLIKA.CO.ID, TENNESSEE -- Seorang pelajar Muslim muda sekaligus seorang atlet voli, Najah Aqeel akhirnya mendapatkan izin dari Tennessee Secondary School Athletic Association (TSSAA) AS untuk mengenakan hijab. Aqeel bahkan mengaku bangga, telah menjadi bagian dari perubahan besar bagi dunia olahraga, khususnya voli.
"Saya ingin berterima kasih kepada TSSAA atas peran mereka dalam mengambil langkah besar dalam membuat semua orang merasa diikutsertakan dalam arena olahraga,” katanya dilansir dari About Islam, Selasa (15/12).
Cerita ini bermula saat Najah Aqeel pada September lalu didiskualifikasi dari area pertandingan bola voli lantaran menggunakan jilbab. Seorang wasit pertandingan mengutip aturan atlet tersebut membutuhkan izin dari Tennessee Secondary School Athletic Association (TSSAA) untuk mengenakan jilbab.
Aqeel pun harus mundur dari pertandingan bola voli mahasiswa baru Valor College Prep itu. Namun perjuangan tidak berhenti di situ, Najah Aqeel akhirnya memenangkan haknya untuk mengenakan jilbabnya dalam pertandingan setelah mendapatkan izin TSSAA.
Akhir yang membahagiakan datang ketika asosiasi atletik sekolah menengah Tennessee memberikan suara pada Kamis (10/12) untuk mengizinkan penutup kepala atau jilbab digunakan dalam kompetisi olahraga.
"Undang-undang baru mengizinkan penutup kepala sesuai agama, seperti jilbab, turban, dan yarmulkes, selama tidak berbahan kasar, keras, atau berbahaya bagi peserta dan pemain lain. Penutup kepala juga harus dipasang sedemikian rupa sehingga sangat tidak mungkin lepas saat bermain," kata TSSAA.
Di seluruh dunia, perempuan Muslim menentang batasan budaya dan stereotip untuk bersaing di level olahraga tertinggi. Dalam sepak bola, anggar, angkat besi, bola basket, hoki es, dan lainnya, perempuan Muslim berhijab berhasil mencapai impian mereka dengan tetap menjaga kesopanan.
Beberapa perempuan Muslim telah mengukir prestasi di seluruh dunia. Pada 2016, 14 perempuan Muslim meraih medali di Olimpiade Rio. Ini termasuk pemain anggar Amerika Ibtihaj Muhammad, perempuam Muslim pertama yang mewakili Amerika Serikat di podium.
Namun, olahraga lain terus mengalami diskriminasi serupa terhadap perempuan berhijab. Misalnya, judoka Indonesia Miftahul Jannah tak bisa berlaga di Asian Para Games pada Oktober 2018 karena menolak melepas jilbab.
https://aboutislam.net/muslim-issues/n-america/tennessee-allows-hijab-for-high-school-athletes/