REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pemerintah Israel menggerebek sebuah pemakaman Muslim di Yerusalem Timur yang diduduki. Dengan tentara dan buldoser, Israel menghancurkan dinding dan tangga di bagian utara Pemakaman Al-Yusufiye untuk membuat taman di daerah tersebut.
Hal ini dijelaskan oleh Direktur Eksekutif Komisi Perlindungan Makam Muslim Ahmed al-Dajani dilansir dari Anadolu Agency, Senin (14/12). Dajani meminta otoritas Israel menghentikan serangan mereka terhadap situs Muslim di wilayah tersebut.
Sementara puluhan warga Palestina berkumpul di daerah itu untuk mencegah penggerebekan. Belum ada pernyataan yang dikeluarkan dari pemerintah kota Israel tentang insiden tersebut.
Pemakaman Al-Yusufiye, yang terletak di sebelah tembok yang mengelilingi Kota Tua, adalah salah satu kuburan Muslim tertua di Yerusalem yang diduduki Israel. Sekitar dua minggu lalu, Pemerintah Kota Yerusalem berusaha menghancurkan tangga bersejarah yang menuju ke Kota Tua dan Masjid Al-Aqsa, tetapi langkah tersebut kemudian dicegah oleh Palestina.
Hukum internasional memandang Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai wilayah Palestina. Sehingga tindakan Israel yang menduduki wilayah tersebut merupakan tindakan ilegal.
Kebebasan Palestina baru-baru ini semakin sulit didapat, setelah beberapa negara Arab seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko melakukan normalisasi hubungan dengan Israel melalui mediasi dari Amerika Serikat. Sementara Pemerintah Indonesia menegaskan posisinya yang berpegang pada konstitusi. "Kemenlu (Kementerian Luar Negeri) tidak pernah berhubungan dengan Israel," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah.
https://www.aa.com.tr/en/middle-east/israel-raids-muslim-cemetery-in-occupied-jerusalem/2076262