Sabtu 17 Oct 2020 12:15 WIB

Jawaban Mengejutkan Perusahaan Jerman Tolak Pelamar Muslim

Perusahaan mengatakan pekerjaan konstruksi tidak cocok untuk Muslim.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Jawaban Mengejutkan Perusahaan Jerman Tolak Pelamar Muslim. Muslim Jerman (ilustrasi)
Foto:

Namun, dia menegaskan agama tidak ada hubungannya dengan penolakannya. Dalam surat penolakannya kepada kandidat itu, Pilzecker berharap yang terbaik untuk masa depan si pelamar kerja dan berharap yang bersangkutan dapat menemukan jalan ke tanah airnya dan dapat tinggal di sana sesuai dengan prinsipnya tersebut.

“Seperti yang kami orang Jerman inginkan. tinggal di tanah air kami di Jerman sesuai dengan prinsip liberal kami. Jika suatu hari Anda kembali ke Jerman sebagai siswa atau pekerja magang asing, saya akan dengan senang hati melatih Anda sejalan dengan budaya dan pengetahuan kami,” ujarnya.

Rasialisme yang merebak

Diskriminasi berdasarkan keyakinan pelamar kerja merupakan pelanggaran Hukum Perlakuan Setara Jerman. Polisi Brandenburg mengatakan orang yang bersangkutan memiliki hak untuk melaporkan suatu pelanggaran.

Penolakan atas dasar agama adalah masalah hukum perdata. Politikus Berlin SPD Sawsan Chebli menggambarkan insiden itu dengan kata-kata: rasialisme di tengah-tengah kita.

Seorang Anggota SPD dari Bundestag dan mantan menteri negara untuk migrasi, pengungsi dan integrasi, Aydan Özoğuz, menuntut agar komisi di masa depan dari perusahaan harus dipertimbangkan kembali. Menurut Deutschlandfunk, dia juga mempertanyakan kualifikasi direktur pelaksana dan mengkritik pandangan dunia yang ditanamkan di dalam perusahaan.

Menurutnya, rasialisme benar-benar telah tumbuh dan berkembang bahkan hingga masuk ke ranah profesional. Sistem penerimaan kerja bagi perusahaan yang cenderung diskriminatif terhadap penganut agama tertentu hanya akan menyuburkan tindakan rasial yang akan menyusahkan.

https://www.berliner-zeitung.de/en/construction-firm-rejects-muslim-applicant-with-shocking-letter-li.112042

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement