REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) berharap Menteri Agama Fachrul Razi lebih cepat merespon dan mengatasi persoalan kebutuhan dasar lembaga pendidikan. Jaringan internet dan listrik menjadi kebutuhan dasar belum merata menerangi lembaga pendidikan di madrasah.
"Mudah-mudahan Pak Fachrul Razi menteri Agama bisa lebih progressif," kata Ketua Umum DPP PGMI Syamsuddin saat dihubungi, Kamis (9/7).
Menrutnya, Menag Fachrul Razi bisa lebih progressif dalam mengatasai persoalan, karena ia memiliki latarbelakang TNI yang biasanya lebih cepat bergerak. Dalam situasi saat ini, kerja Kemeterian Agama (Kemenag) harus lebih cepat.
"Sehingga bisa menerobos hambatan selama ini yang menyebabkan Kemenag lamban bergerak," katanya.
Syamsuddin mengatakan, sejak awal PGMI sudah memperkirakan begitu banyak madrasah di pedesaan yang tidak memiliki jaringan listrik dan akses internet. Padahal Kementrian Agama telah membuat petunjuk pelaksanaan (juklak) kurikulum darurat.
"Tapi tidak disinggung kedaruratan listrik dan internet," katanya.
Seharusnya dalam juklak itu dibahas juga bagaimana masalah yang dialami madrasah dengan membuat kurikulum darurat. Berdasarkan keadaan dan fakta di lapangan masih banyak madrasah yang tak memiliki alirasan listri dan internet.
"Seharusnya hal ini bisa diantisipasi lebih awal dengan bekerjasama instansi terkait," ujarnya.
Karena anggaran kemenag itu dari dulu sangat terbatas dan apa lagi sudah tahu bahwa madrasah itu 80 persen lebih, berstatus swasta. Dan mayoritas partisipannya atau murid yang sekolah di madrasah merupakan golongan ekonomi bawah.
"Jadi pemerintah harusnya turun tangan dan DPR jangan hanya menyalahkan Kemenag. Bantu dengan anggaran," katanya.
Sebelumnya diberitakan, pada saat rapat dengan DPR, Menag Fachrul Razi mengatakan, bahwa Kementerian Agama telah memiliki data madrasah yang tidak memiliki jaringan listrik. Ada 11.900 madrasah yang tidak memiliki listrik dan ada 13.793 madrasah belum memiliki akses internet.
Fachrul juga mengatakan, Kemenag saat ini sedang menjalin komunikasi untuk bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait supaya dapat mengatasi persoalan tersebut terutama di daerah tertinggal, terdepan dan terluar.
Banyaknya lembaga pendidikan madrasah yang belum punya jaringan listrik dan akses internet, lanjut Fachrul, juga telah disampaikan kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Pada saat rapat dengan Pak Wapres, beliau juga kami laporkan, beliau menggarisbawahi untuk segera diselesaikan bersama lembaga terkait," katanya.