REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Umar bin Khattab RA merupakan sosok yang mulia dan agung. Dalam sebuah riwayat disebutkan:
حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ يَحْيَى بْنُ خَلَفٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ وَضَعَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ يَقُولُ بِهِ
Telah menceritakan kepada kami Abu Salamah Yahya bin Khalaf berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul A'la dari Muhammad bin Ishaq dari Makhul dari Ghudlaif bin Al Harits dari Abu Dzar ia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah meletakkan kebenaran pada lisan Umar yang senantiasa dia ucapkan."
Sementara, Ali bin Abi Thalib menyebutkan: "Orang yang paling baik dari kalangan umat ini, setelah Nabi SAW, adalah Abu Bakar, selanjutnya Umar."
Semasa hidupnya, Umar bin Khattab memberikan banyak nasihat-nasihat berupa petuah dan kata-katanya. Dalam buku Sang Legenda Umar bin Khattab karya Yahya bin Yazid Al Hukmi Al Faifi, dicatat ada 100 petuah dan nasihat Umar bin Khattab, yaitu:
78. Pada suatu hari Umar berjalan melewati anak-anak yang sedang asyik bermain pasir. Umar berkata, "Pasir itu seperti suasana musim semi bagi anak-anak."
79. "Masalah tidak bisa diselesaikan, kecuali dengan ketegasan tanpa paksaan, dan dibarengi dengan cara lembut tapi tidak disepelekan."
80. "Orang yang paling mencintai kami di antara kalian sebelum kami mengatakannya adalah yang lebih memilih untuk diam. Apabila dia berbicara, kata-katanya masuk akal. Dan kalau kami mengujinya, maka dia akan berbuat lebih baik."
81. "Saya akan mengadukan orang jujur yang lemah dan orang kuat yang berkhianat hanya kepada Allah."
82. "Orang yang lebih berakal akan lebih mudah dimaafkan orang lain."
83. "Kuasailah nafsu syahwat! Sebab jika lepas, maka ia akan lari kepada kejahatan. Sungguh yang hak itu berat dan pahit. Sedangkan kebatilan dan kejahatan itu ringan dan mencemarkan. Ingatlah, bahwa meninggalkan kesalahan lebih baik daripada melakukan taubat. Ketahulah! Melihat yang tidak baik walau sedetik akan menimbulkan syahwat dan tertanam dalam benak. Jika sampai satu jam, hasrat syahwat itu pasti menyebabkan kesedihan yang berkepanjangan."
Baca juga:
https://republika.co.id/berita/q837f3430/100-kata-bijak-umar-bin-khattab-11
https://republika.co.id/berita//q81xes430/100-kata-bijak-umar-bin-khattab-10
https://republika.co.id/berita/q81ww6430/100-kata-bijak-umar-bin-khattab-9
https://republika.co.id/berita/q7xqmt430/100-kata-bijak-umar-bin-khattab-8
https://republika.co.id/berita/q7xqi3430/100-kata-bijak-umar-bin-khattab-7
https://republika.co.id/berita/q7uo6c430/100-kata-bijak-umar-bin-khattab-6
https://republika.co.id/berita/q7uo1f430/100-kata-bijak-umar-bin-khattab-5
https://republika.co.id/berita/q7unwt430/100-kata-bijak-umar-bin-khattab-4
https://republika.co.id/berita/q7uns6430/100-kata-bijak-umar-bin-khattab-3
https://republika.co.id/berita/q7unnf430/100-kata-bijak-umar-bin-khattab-2
https://republika.co.id/berita/q7unha430/100-kata-bijak-umar-bin-khattab-1