Kamis 12 Mar 2020 00:04 WIB

Setahun Penembakan Masjid, Selandia Perang Lawan Kebencian

Setelah penembakan masjid lebih banyak orang yang mengekspresikan pandangan ekstrem.

Polisi berjaga di depan Masjid Al Noor di Christchurch, Jumat (21/3).(AP/Mark Baker)
Foto:

Ardern mengatakan dia hancur oleh ancaman terbaru terhadap Masjid Al Noor dan itu menunjukkan lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. "Kita harus kembali ke dasar mengapa orang-orang merasa mereka dapat membuat ancaman semacam itu terhadap nyawa orang lain," katanya kepada wartawan.

Sebagian besar masalah adalah tidak seperti Amerika Serikat atau Inggris, Selandia Baru tidak pernah mencatat pelanggaran kejahatan rasial spesifik, menimbulkan pertanyaan tentang tanda-tanda apa yang mungkin dilewatkan oleh badan-badan keamanan.

Menteri Kehakiman Andrew Little mengatakan kepada Reuters, polisi sekarang mulai merekam contoh-contoh pelanggaran yang tampaknya dimotivasi oleh kebencian. Kementerian juga meninjau undang-undang kebencian negara itu, meskipun rencana ini telah ditentang oleh kelompok-kelompok yang mengatakan kebebasan berbicara akan dibatasi oleh undang-undang tersebut.

"Pekerjaan lebih lanjut diperlukan di mana garis kebebasan berbicara diambil. Tapi saya mengantisipasi pendekatan yang seimbang akan diambil ketika proses peninjauan selesai," kata Little.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement