Kamis 20 Feb 2020 12:22 WIB

Kisah Abla Kadous, Pelindung Wanita Muslim di Australia

Abla Kadous mengelola yayasan khusus untuk perempuan Muslim Australia yang rentan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Kisah Abla Kadous, Pelindung Wanita Muslim di Australia.
Foto:

Imam tersebut akan memanggil Abla dan anggota kelompok lainnya. Mereka akan ditanya siapa yang dapat menemani wanita yang menjadi korban ini hingga esok hari.

Kelompok itu pun akan menampung perempuan bahkan kadang-kadang bersama anak-anak di rumah mereka sendiri. Hal ini dilakukan sampai akomodasi alternatif ditemukan.

"Kadang-kadang itu terjadi pada akhir pekan. Imam akan bertanya, 'adakah yang bisa merawatnya sampai Senin dan kita dapat menemukan solusi untuknya?'. Ada kebutuhan di sana bagi para wanita yang tidak memiliki tempat lain untuk pergi," ujar Abla.

Abla lalu mengatakan IWWA masih kuat berjalan lebih dari 35 tahun. Saat ini lembaga tersebut sudah memiliki cabang yang mampu menyediakan berbagai layanan yang lebih luas.

Akhir-akhir ini, ia menyebut sebagian besar waktunya dihabiskan di IWWA, termasuk membantu mengatur organisasi tersebut. Organisasi ini bergantung pada sumbangan masyarakat dan sejumlah dana pemerintah.

"Jujur, bekerja di yayasan adalah hidupku. Aku punya lima anak dan mereka semua berkata, lembaga ini adalah anak keenamku," ujarnya

Abla hampir menghabiskan setiap harinya di IWWA. Ia secara sukarela selama 35 tahun bekerja untuk masyarakat, dan 20 tahun terakhir berada di kantornya. Ia bahkan menyebut Kantor Pusat IWWA sebagai rumah keduanya.

Abla baru-baru ini mendapat pengakuan karena pekerjaan sukarelanya oleh pemerintah New South Wales. Ia mendapat penghargaan sebagai Relawan Senior Tahun 2019. Dia tidak percaya pada pensiun, dan berencana melanjutkan pekerjaannya sampai dia tidak bisa lagi.

"Saya tidak dapat berkata ini adalah tahun terakhir saya. Saya ingin bekerja sampai hari terakhir dalam hidup saya. Saya merasa saya cukup sehat untuk melakukan itu dan semua orang mendukung saya," ucap Abla.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement