REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Azan menjadi panggilan bagi setiap muslim untuk menyegerakan diri melaksanakan shalat. Di dalamnya terdapat kalimat-kalimat agung yang menggetarkan setiap sanubari orang yang beriman. Dahsyatnya kumandang azan bahkan membuat setan ketakutan hingga lari tunggang langgang bila mendengarnya.
Ketika azan berkumandang maka setan akan lari tunggang-langgang dengan cepatnya. Maksudnya setan akan menjauh dengan cepat ke tempat yang tidak lagi terdengar kumandang adzan. Namun ketika azan telah selesai berkumandang, setan akan kembali ke tempatnya semula untuk menggoda manusia.
Begitupun ketika iqamat berkumandang, setan akan kembali menjauh dan lari tunggang-langgang. Namun bila iqamat selesai, setan akan kembali lagi untuk menggoda seorang hamba yang akan melaksanakan ibadah shalat.
Keterangan ini dapat ditemukan dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari atau pada Fathul Bari nomor 608. Jalur hadits ini mulai dari Abdullah bin Yusuf, Malik bin Anas, Abdullah bin Dzakwan, Abdurrahman bin Hurmuz, Abdurrahman bin Shakhr alias Abu Hurairah.
Pada lanjutan hadits itu dijelaskan setelah iqamat berhenti, setan kemudian menyelinap masuk kedalam relung hati seorang hamba dan membisikan segala hal. Setan terus menggoda orang yang sedang beribadah bahkan sampai seorang yang sedang ibadah tersebut tak sadar tentang jumlah rakaat shalat yang sudah dilaksanakan.