REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sebanyak 14 orang mualaf menjalani Tarbiyah Muallaf selama dua hari, sejak Sabtu dan Ahad (18-19/1) kemarin di gedung Wisma Muallaf Dompet Dhuafa. Mereka merupakan para mualaf binaan Pesantren Muallaf Indonesia Dompet Dhuafa yang selama ini menimba ilmu dan terdampingi oleh program Pesantren Muallaf. (Kamis, 23/01)
Tarbiyah Muallaf merupakan pendidikan yang dilakukan secara bertahap, bentuk program dengan pendidikan pokok-pokok keislaman secara terstruktur dan terencana oleh Pesantren Muallaf Indonesia Dompet Dhuafa, hal tersebut dilaksanakan lantaran banyaknya mualaf yang belum terbina secara optimal karena kesibukan mereka di hari-hari aktif yaitu Senin hingga Jumat sehingga mereka haus akan ilmu agama dan butuh pembinaan lebih dalam lagi dalam memperdalam Islam.
“Tarbiyah Muallaf ini kami laksanakan karena tidak sedikit para mualaf yang belum terbina secara optimal karena kesibukan para mualaf yang rata-rata bekerja, sehingga kami fasilitasi mereka dengan adanya Tarbiyah Muallaf setiap bulannya,” ujar Fajar Shofari Nugraha, Mudir Pesantren Muallaf Indonesia Dompet Dhuafa, dalam siaran persnya.
Lebih lanjut Fajar menerangkan, berbagai materi dihadirkan dalam Tarbiyah Muallaf antara lain Aqidah, Fiqih Ibadah, Siroh Nabawiyah, Tahsin Alquran, dan motivasi kehidupan. Selain materi di atas juga, para mualaf dibina untuk senantiasa shalat berjamaah tepat waktu serta membacar dzikir bersama agar senantiasa dimanapun berada mereka terbiasa menjalankan aktivitas ibadah yaumiah tersebut.
Program Tarbiyah Muallaf di tahun 2020 akan diadakan setiap bulan diakhir pekan dengan pesertanya adalah para mualaf binaan Pesantren Muallaf Indonesia Dompet Dhuafa, baik mualaf yang mukim maupun mualaf nonmukim sehingga seluruh mualaf binaan Pesantren Muallaf Indonesia Dompet Dhuafa dapat merasakan pembinaan lebih dalam dan dapat mempelajari Islam secara kaaffah.
“Terima kasih kepada jajaran pembina Pesantren Muallaf atas dihadirkannya tarbiyah muallaf. Semoga dengan adanya Tarbiyah Muallaf yang pertama ini kami para santri dapat menambah ilmu dan menjadi lebih baik lagi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Amin,“ ujar Lenni, Muallaf kelahiran Teluk Betung, Bandar Lampung.
Besar harapan dari program ini terus berlangsung setiap bulannya dan mewadahi para mualaf untuk belajar, memberikan motivasi dan contoh dalam menjalani kehidupan sehari-hari sebagai Muslim yang taat.