Selasa 07 Jan 2020 13:13 WIB

Warga Aceh Berharap Bisa Kembali Nikmati Film di Bioskop

Warga Aceh terakhir menikmati film di bioskop pada 2003.

Warga Aceh Berharap Bisa Kembali Nikmati Film di Bioskop.
Foto:

Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengatakan tidak menolak pembangunan bioskop di Banda Aceh. Namun, untuk itu harus mendapatkan restu dari Majelis Permusyarawatan Ulama (MPU).

"Kalau sepanjang mereka (MPU) sudah oke, ya kita, saya oke saja (membangun) bioskop di Banda Aceh," katanya di Banda Aceh.

Baru-baru ini, Menteri Agama Republik Indonesia Fachrul Razi juga mengeluarkan pernyataannya yang heran lantaran bioskop tidak memiliki izin operasi di Aceh, sedangkan di Jeddah Arab Saudi yang juga negara Islam memiliki dua bioskop.

Kata Aminullah, Pemko Banda Aceh tidak menolak jika ada rencana pembangunan bioskop di ibu kota Aceh. Namun sebelum dilakukan tentu pihaknya lebih dulu akan melakukan penelitian terkait pelaksanaan bioskop di negara Islam.

"Kalau kami Banda Aceh tidak mengatakan tidak bisa (membangun bioskop), kita akan melihat negara maju dan negara Islam bagaimana cara pelaksanaannya, jadi nanti setelah itu kita sepakati juga dengan MPU," katanya.

Aminullah juga mengatakan pemerintah kota akan menyiapkan qanun (perda) terlebih dahulu jika ada investor yang berencana ingin membangun bioskop di Banda Aceh. “Iya kita begini, kalau nanti sudah ada wacana investor membangun bioskop maka kita sebelumnya akan menyiapkan qanun dulu,” katanya.

Tak cocok dengan masyarakat

Wakil Ketua MPU Aceh Tgk Faisal Ali mengatakan bioskop bukan sesuatu yang penting dibangun di Aceh. Menurut dia, bioskop tidak membawa manfaat untuk masyarakat daerah Serambi Makkah tersebut.

"Saya kira, siapa pun, di mana pun, tidak terkait apa pun, kita di Aceh melihat bioskop tidak ada sesuatu yang manfaat, jadi saya rasa tidak perlu dibangun bioskop," katanya di Banda Aceh.

Menurut dia, jika dikatakan bioskop sebagai wadah hiburan, maka masyarakat Aceh cukup banyak memiliki hiburan lain selain bioskop. Dia mengatakan, tidak substansi Kementerian Agama membanding-bandingkan Aceh dengan Jeddah.

"Jadi kita di Aceh belum tentu semua yang ada di daerah lain, negara lain, cocok dengan kita, belum tentu," katanya.

Baca juga: Pembangunan Bioskop di Aceh Menunggu Restu Para Ulama

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement