REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran diturunkan adakalanya bersifat inspiratif atau tanpa adanya sebab yang mendahului (ibtida’i) dan adakalanya bersifat responsif atau ada sebab terlebih dahulu (sababi). Lantas, apa itu definisi asbabun nuzul?
Ibnu Al-Mandzur dalam buku Lisanul Arab menyebut, secara etimologi kata asbab adalah bentuk plural dari kata sabab yang berarti sesuatu yang mengakibatkan pada suatu yang lain (cause). Atau dalam bahasa Arabnya disebut kullu syai-in yutawasshalu bihi ila ghairihi.
Sedangkan kata nuzul berarti menempati (hulul). Orang Arab mengistilahi seseorang yang singgah di suatu kaum dengan istilah nazil. Selain itu, kata nuzul juga menurutnya memiliki arti turun, seperti kata turun dalam kalimat nazala min fauqi ila asfal (turun dari atas ke bawah).
Sehingga menurut beliau, nuzul atau nazala memiliki dua arti, yakni menempati dan turun. Sedangkan secara terminologi, menurut Muhammad Abdul Adhim Az-Zarqani dalam kitabnya Manahil al-Irfan, asbabun nuzul merupakan suatu ayat yang diturunkan dengan berkenaan suatu kejadian atau peristiwa sebagai keterangan hukum pada hari kejadian.
Kesemuanya dapat berhubugan dengan pertanyaan yang diajukan kepada Rasulullah dari sahabat, yang kemudian turunlah wahyu dari Allah sebagai penjelas sebuah peristiwa. Bahasa tegasnya adalah jawaban atas suatu peristiwa yang tengah terjadi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
