Rabu 11 Dec 2019 08:16 WIB

Sekjen Kemenag Terinspirasi Dua Ulama Nusantara

Pemikiran ulama nusantara sangat luar biasa

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Christiyaningsih
Sekjen Kemenag Nur Kholis terinspirasi dua ulama nusantara. Ilustrasi.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Sekjen Kemenag Nur Kholis terinspirasi dua ulama nusantara. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Kemenag Nur Kholis Setiawan mengaku terinspirasi oleh dua ulama nusantara yang karya-karyanya mewarnai keislaman di Indonesia. Menurut dia, pemikiran ulama nusantara sangat luar biasa.

"Pertama Kyai Ihsan Jampes dengan kitabnya Sirajut Thalibin dan Syekh Nawawi Al Bantani dengan kitabnya Tafsir Al Munir," jelas dia dalam Diskusi Karya Ulama Nusantara sebagai referensi Buku Pendidikan Agama di Indonesia, Selasa (10/12).

Baca Juga

Nur Kholis memiliki keyakinan seseorang hebat itu bukan sekadar nalarnya yang bagus tetapi juga ilmu ma'rifatnya jalan. Ulama nusantara melalukan kajian bukan hanya dimensi rasionalitas tetapi juga dimensi sufistik. Ilmu ma'rifat itu berbeda dengan ilmu syariat.

Seperti kisah Nabi Musa yang belajar kepada Nabi Khidir. Secara logika apa yang dilakukan Nabi Khidir saat itu tidak masuk logika seperti meminjam perahu tetapi justru perahu tersebut dirusak.

Hal ini pula yang dilakukan oleh Kyai Ihsan Jampes. Tidak seperti Kyai Hasyim mauapun Kyai Ahmad Dahlan yang mencari ilmu hingga ke Saudi, Kyai Ihsan menekuni ilmu pesantren secara otodidak.

Demikian juga Syekh Nawawi yang sempat memiliki keraguan ketika menulis tafsir. Namun tetap dilaksanakan karena mengikuti tradisi kesarjanaan muslim yaitu tradisi menulis yang sangat kuat.

"Kedua adalah ilmu harus dikodefikasi. Artinya saya harus menulis karena jika tidak generasi setelah saya tidak akan tahu untuk mengembangkan ilmu karena tidak ada sumber yang dikaji,"jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement