Sabtu 30 Nov 2019 05:25 WIB

Menjadi Hamba Tawakal, Caranya?

Tawakal merupakan salah satu bentuk kewajiban dalam beragama.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Tawakal.
Foto:

Seorang Muslim dalam beribadah kepada Allah akan selalu disertai dengan rasa tawakal. Dia sepenuhnya akan menyerahkan diri kepada Allah SWT. Bagi orang-orang yang tidak mengerti tentang Islam, tawakal tidak ada nilainya dan sebatas ucapan saja.

Tidak ada kesadaran dan gerakan dari hati untuk tulus menjalankan nya. Ustaz Pamuji pun menyebut, dalam memaknai tawakal tidak bisa hanya dibibir, tetapi juga harus diresapi maknanya.

Dalam tawakal, ada sebab atau usaha yang dilakukan. Bagi yang tidak paham, mereka akan merasa puas dengan takdir atau apa yang terjadi serta berserah tanpa berusaha.

"Yang seperti itu namanya bukan tawakal. Mereka hanya menjual kata tawakal. Tawakal yang benar harusnya men jadi bagian dari keimanan, aki dah, dan disertai perbuatan," ujarnya.

Tawakal berarti ada mimpi yang diusahakan. Bersamaan dengan usaha yang telah dilakukan, ia berkeyakinan, jika Allah menjadi penentunya dan ia akan me rasa tenang. Jika Allah SWT menghendaki, mimpi yang diusahakan akan terwujud, begitu pula sebaliknya. Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan usaha yang telah dilakukan oleh hamba-Nya.

Orang Islam yang memahami agama akan mengimani hal tersebut dengan sunnatullah. Bahwa semua yang ada di dunia sesuai dengan ibadah, amal perbuatan, dan usaha. Bagi orang yang beriman, mereka akan menyiapkan amalan-amalannya dengan sungguh-sungguh. Mereka juga akan semaksimal mungkin menyiapkan cara menggapai mimpinya sesuai dengan kemampuan dan keyakinan pada ketetapan Allah SWT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement