Senin 25 Nov 2019 17:47 WIB

Ketika Masyarakat Dominika Mengenal Islam

Dominika merupakan sebuah pulau kecil di Hindia barat daya.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Masjid Santo Domingo, Dominika
Foto: Blogspot.com
Masjid Santo Domingo, Dominika

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Dominika merupakan sebuah pulau kecil di Hindia barat daya. Negara ini adalah rumah bagi sekitar 70 ribu penduduk. Penghuninya merupakan orang-orang keturunan Afrika Barat. Negeri itu menjadi rumah bagi satu dari sedikit komunitas Karibia.

Tradisi di sana sangat mengakar. Negeri itu dikenal jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Di sebelah timur pulau itu terletak wilayah disebut Carib, tanah yang hanya dimiliki oleh orang-orang keturunan Carib.

Area itu diisi oleh penduduk asli dan keturunan pendatang dari Inggris. Pendatang itu meramaikan Dominika setelah Perang Dunia. Negeri itu memiliki desa-desa kecil.

Masyarakat di sana kerap menggunakan pakaian adat setempat. Meski jauh dari keramaian, masyarakat di sana menyambut baik warga negara asing yang datang untuk menikmati keindahan alam di sana.

Sebagian penduduk di sana belum lama memeluk Islam. Mereka aktif meramaikan masjid dengan ibadah dan pengajian.

Meski kecil, tempat bersujud itu senantiasa diramaikan dengan berbagai aktivitas. Tempat ibadah itu didirikan oleh seorang Muslim Karibia pertama yang telah meninggal dunia. Masjid ini bernama Masjid Carib Territory, Sinekou, Carib, Persemakmuran Dominika.

Archibald Fredrick, juru kunci masjid, bercerita bagaimana dia bisa belajar tentang Islam di tempat yang terpencil ini.

"Kami dikunjungi oleh pendakwah beberapa umat Islam di Roseau, kami mulai belajar tentang Islam melalui mereka, kami memiliki beberapa buku dan mencari kebenaran, beberapa orang Carib sangat menerima ajaran Islam dan ajarannya. Ada beberapa keluarga yang membentuk kaum Muslimin di sini," ujar dia dilansir dari carrieandmuslims.com Kota itu bertengger di dataran tinggi.

Di sana terdapat toko milik Muslim, tepatnya di Four Corners yang dikenal sebagai area perbelanjaan yang ramai. Pusat keislaman Dominika berada di Ibu Kota Roseau. Islamic Center merupakan tempat berkumpulnya komunitas Muslim lokal untuk shalat Jumat dan shalat lima waktu.

Mengenal Islam

Salah seorang tokoh Muslim di sana adalah Daawood (Sheldon) Darroux. Pria muda yang energik, mengenakan gamis dan sorban itu dikenal sebagai sosok yang revolusioner untuk Islam dan penduduk Dominika setempat. Dia merupakan guru sekolah menengah atas di sana. Dia pun bercerita awal mengenal Islam.

Melihat Islamic Center adalah hal biasa yang dilakukannya setiap hari. Namun, dia belum pernah masuk ke dalamnya. Suatu ketika dia memberanikan diri memasuki gedung itu. Di sana dia bertemu dengan seseorang bernama Ilyas Nassief.

"Orang bijak itu memberikan pencerahan kepada saya tentang Islam. Saya belajar tentang nilai-nilai Islam dan terkesan oleh tauhid dan persaudaraan," ujar dia.

Darroux berkeliling di Kota Roseau dengan gamis kebanggaannya dan disambut baik oleh penduduk setempat. Dia adalah salah satu putra asli Dominika yang memeluk Islam.

Meski bukan kaum mayoritas, umat Islam di sana dapat hidup berdampingan dengan masyarakat setempat. Pria Muslim ini turut berperan menciptakan keakraban Muslim dengan penduduk setempat melalui pendidikan.

Darroux mengisi siaran radio mingguan dan siaran web yang disebut "Islam in Focus". Ini adalah acara mengenai syiar Islam. Bersama warga setempat dia mengajak penduduk untuk menelepon dan mengajukan pertanyaan serta mendiskusikan realitas Islam saat ini.

Ilyas Nassief merupakan orang yang menjelaskan Islam kepadanya. Dia memiliki cerita yang luar biasa. Dia adalah keturunan Arab Kristen.

Orang tua, bahkan kakek dan buyutnya, sudah tinggal di sekitar Karibia sejak seabad lalu. Terlepas dari nama dan warisan, mereka telah terbiasa dengan budaya dan kosa kata lokal. Banyak di antara mereka merupakan pedagang generasi kedua dan ketiga yang menetap di wilayah ini sebagai orang Karibia.

Nassief mempelajari banyak agama saat belajar di Florida. Dia kemudian memilih Islam yang memiliki ajaran tauhid. Hatinya lebih menyukai tauhid yang lebih murna diterima pikiran. Dia juga sempat belajar Islam di Timur Tengah. Dakwahnya semakin menyebar. Dia menjadi mentor bagi banyak Muslim setempat.

Masjid al-Ansaar Portsmouth adalah kota terbesar kedua di pulau ini. Di antara banyak desa nelayan di perairan laut Karibia Dominika berdirilah Masjid al-Ansaar. Lokasinya tepat di atas permukaan laut. Tingginya tidak lebih dari 200 meter di atas laut.

Masjid ini dibangun dengan bantuan siswa Muslim. Mereka mengikuti sekolah kedokteran lepas pantai setempat di Ross University. Sebanyak seratus siswa dari berbagai latar belakang di Amerika dan Kanada menghadiri sekolah tersebut dan telah mendirikan sebuah masjid berukuran sedang untuk shalat, ceramah, dan pengajian.

Ibrahim Earl Charles adalah seorang Muslim awal di pulau ini. Dia memeluk Islam pada akhir '70-an. Dia merupakan seorang penjual makanan halal yang bersaing dengan restoran lokal. Dia telah melihat banyak orang datang dan pergi, dan melihat Islam tumbuh di pulau ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement