Selasa 30 Jan 2018 17:13 WIB

Hubungan Historis Islam dan Dominika

The Circulo Islamico merupakan masjid pertama yang didirikan di Republik Dominika.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Masjid Santo Domingo, Dominika
Foto: Blogspot.com
Masjid Santo Domingo, Dominika

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- The Circulo Islamico merupakan masjid pertama yang didirikan di Republik Dominika. Masjid ini terletak di pusat Santo Domingo, sekitar lima menit berjalan kaki dari Departemen Kepolisian Nasional dan Universitas Unibe.

Masjid ini dijang kau umat Is lam di seluruh pen juru kota. Direktur CIRD, Mashkoor, mencerita kan bagaimana ada sebuah masjid kecil di Pedro Lluberes Ave, Santo Domingo, sekitar 10 tahun yang lalu. Ini adalah perjuangan panjang yang dijalani umat Islam.

Dia menjelaskan, ada kebutuhan masjid untuk menampung semakin banyaknya siswa Muslim di Republik Dominika. Kebutuhan itu tidak didukung dengan dana yang cukup untuk membeli tanah. Tidak putus asa, umat Islam berdoa, semoga Allah memberikan petunjuk untuk membangun rumah ibadah.

Doa itu dijawab. Seorang Muslim bernama Foutory mendengar tentang kebutuhan dana untuk membeli tanah. Dia bertanya berapa banyak uang yang dibutuhkan. Dia memberikan cek untuk pembelian lahan. Ketika tiba waktunya untuk pembangunan, Foutory membuka hati dan dompetnya kemudian membantu membangun masjid.

Pembangunan masjid terus berjalan dengan sumbangan dari jamaah. Instalasi sederhana masjid tidak memerlukan banyak anggaran, tetapi hal-hal sederhana, seperti listrik, air, dan perawatan, harus disesuaikan. Di sinilah komunitas kecil umat Islam saling bersinergi untuk mengerjakan apa yang mereka bisa.

Banyak jamaah menyediakan banyak waktu dan sumber daya yang mereka bisa. Mereka membangun jaringan untuk kelangsungan pembangunan masjid hingga selesai. Tempat sujud itu dibuka setiap hari untuk shalat lima waktu dan menawarkan kelas studi Islam untuk wanita dan anak- anak pada akhir pekan. Pusat ini juga meng adakan kegiatan Ramadhan dan kegiatan Muslim lainnya.

Program kantor konsultasi Al-Foutory juga memberikan konsultasi medis gratis kepada masyarakat umum di masjid. Di bagian belakang masjid adalah kantor dokter kecil tempat anggota masyarakat dapat melakukan pemeriksaan gratis untuk penyakit mereka. Dalam beberapa kasus mereka mungkin juga menerima obat gratis. Mashkoor mengatakan, setiap Ahad seorang ahli jantung datang ke pusat dan memeriksa pasien.

Dia mengatakan, kadang-kadang dokter mungkin tidak dapat mendiagnosis masalah atau mungkin tidak memiliki alat atau keahlian untuk merawat pasien sehingga mereka memanggil teman dokter lain di masyarakat dan mengirim pasien yang sakit dengan cara mereka. Terlebih lagi bila pasien dirujuk ke klinik swasta, dokter mungkin melakukannya sebagai pekerja pro-bonodan tidak akan menuntut pasien. Mashkoor mengkredit sifat pemberian masjid sebagai bagian dari nilai-nilai yang ditanamkan kepadanya oleh agamanya.

Pengalaman pribadi

Seorang jamaah yang sering mengunjungi masjid tersebut, Jose Caba, memberikan banyak wawasan tentang hubungan historis antara Islam dan Republik Dominika. Keluarga dia awalnya bermigrasi dari Timur Tengah.

Sebagai anak yang tumbuh di New York, dia tidak tahu hal ini dan seperti banyak orang mengira dia adalah Dominikan. Pada satu titik, meski dia tidak menjelaskan kapan, dia menjadi tertarik menelusuri sejarah keluarganya dan belajar tentang masa lalunya.

Perjalanan pribadi ini membawanya bersentuhan dengan Islam yang merupakan bagian dari warisan budaya. Dia memeluk Islam pada 1974. Jose berbicara tentang keindahan di dalam agama tersebut dan mengatakan bahwa inilah yang membuatnya jatuh cinta pada Islam. D

ia berbicara tentang rasa hormat untuk istri dan komunitasnya. Jose juga menjelaskan bahwa iman telah mendorongnya untuk menjadi orang yang lebih baik. Jose melakukan perjalanan bolak-balik dari AS ke Republik Dominika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement